Budi Andi Padri bersama para juara di panggung penghargaan
Budi Andi Padri (paling kiri) bersama para juara di panggung penghargaan

tebuireng.online- Satu lagi prestasi yang diukir santri Pesantren Tebuireng. Budi Andi Padri kembali mengharumkan nama Pesantren Tebuireng di Olimpiade Matematika se-Jawa Timur tingkat SMP/sederajat yang diadakan oleh MAN Tambak Beras Jombang, kemarin (17/02/2016)

Siswa kelas 3 SMP A. Wahid Hasyim (AWH)  itu meraih juara harapan 2, sedangkan juara 1 diraih delegasi SMP Islam Baitul Izzah Nganjuk. Lomba ini diikuti sekitar 150 peserta yang tersebar dari kota maupun kabupaten se-Jawa dan Bali. Olimpiade ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Exact Fun Day Olympiad 2016 MAN Tambak Beras.

Bapak Anas, selaku kepala SMP A. Wahid Hasyim merasa bangga. Ia menyebut bahwa Budi memang kerap menjadi kebanggaan sekolah maupun pesantren. “Alhamdulillah Budi juara harapan 2 olimpiade matematika di MAN Tambakberas. Mudah-mudahan prestasi yg sudah didapat dapat ditingkatkan lagi dan bisa memberi motivasi kepada siswa yg lain untuk mengoptimalkan kemampuannya. Ini menunjukkan bahwa santri tidak kalah dengan yang lain,” tuturnya.

Budi Andi Padri adalah santri multi talenta. Beberapa juara ia pernah dapatkan di bidang yang berbeda. Selain jago sains dan eksak, dia juga adalah qori’ andalan Pesantren Tebuireng di berbagai kegiatan. Bahkan beberapa prestasi pernah ia ukir, baik selama menjadi santri Tebuireng atau sebelumnya, di antaranya Juara 1 Qiroatul Qur’an tingkat Kabupaten Palopo tiga kali, juara harapan 2 Qiroatul Qur’an tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, juara 1 OSN bidang Matematika Kabupaten Palopo, juara 2 OSN Matematika  tingkat Provinsi Sulsel, juara harapan OSN Nasional dan terbaru ia menjadi salah satu raja olimpiade matematika di Jawa Timur.

SMP A. Wahid Hasyim sebagai salah satu unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng membuktikan bahwa santri bisa berprestasi di segala bidang. Ini sesuai visi misi KH A. Wahid Hasyim kala mempelopori berdirinya Madrasah Nidzomiyah yang menjadi awal adanya kurikulum pelajaran umum masuk ke lingkungan pesantren, yang belum ada di tempat lainnya sebelumnya. (lutfi/abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online