Salah satu santri SMA Trensains Tebuireng yang berhasil lolos dalam Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) tahun 2019. (Foto: dokumentasi Trensains Tebuireng)

Tebuireng.online– Beberapa Santri SMA Trensains Tebuireng berhasil lolos Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) tahun 2019. Mereka adalah  Ahmad Nailul Rosyad peringkat I bidang Fisika, Firman Daniel peringkat III bidang Kimiaosyad peringkat I bidang Fisika, Firman Daniel peringkat III bidang Kimia, dan Eris Girasto peringkat III bidang Matematika. Dalam ajang tersebut, SMA Trensains Tebuireng mendelegasikan 29 peserta yang meliputi bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Kebumian, Astronomi, dan Komputer, yang berkompetisi pada Rabu (27/2/19) lalu. 

Untuk mempersiapkan ajang bergengsi tersebut, kandidat peserta olimpiade di SMA Trensains Tebuireng langsung dikomando oleh Waka Kesiswaan guna memastikan kesiapan para kandidat dalam mengadapi olimpiade.

“Ketekunan oleh pembimbing dan peserta OSK, ketidakpuasan atas pengetahuan sehingga aktif untuk bertanya, dan doa yang dipanjatkan menjadi musyabab perolehan capaian mereka,” ungkap Ustadz Umbaran, Waka Kesiswaan yang mengemukakan pendapatnya berdasarkan proses yang ditempuh para peserta OSK.

Disisi lain, beragam tanggapan muncul dari pimpinan SMA Trensains Tebuireng atas capaian para siswa tersebut, ”Faktor pemenang adalah bibit bagus, proses yang bagus, waktu yang cukup, dan strategi yang bagus,” tutur Ustadz Tendika, Waka Kurikulum  SMA Trensains Tebuireng.

Lebih lanjut menurutnya, “ini bukan pengalaman pertama bagi SMA Trensains Tebuireng. Pada OSK tahun 2016, enam murid SMA Trensains Tebuireng berhasil masuk ke dalam 10 besar. SMA Trensains Tebuireng mempersiapkan bibit unggulnya secara segi IQ dan psikologi. Para peserta kerap diberi saran dan motivasi agar tidak mudah menyerah dalam berjuang, sedangkan esensi perlombaan adalah sebagai sarana motivasi belajar,” imbuh Ustadz Tendika.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Perlombaan adalah bagaimana Anda hidup sebenarnya!” tegas Ustadz Abdul Ghofur, Waka Sarana Prasarana. Menurutnya, untuk memperkuat argumentasi bahwa olimpiade bukan merupakan satu-satunya tujuan, tetapi merupakan efek dari penyelenggaraan pendidikan yang baik.

Jika dilihat  dari data OSK dibidang MIPA telah terjadi peningkatan prestasi dalam dua tahun terakhir.  Pada tahun 2018 terdapat dua siswa yang masuk tiga besar ditingkat kabupaten, sedangkan pada tahun 2019 terdapat  tiga orang  siswa yang berhasil masuk tiga besar tingkat Kabupaten. Oleh karena itu, mereka dapat melanjutkan kompetisi di tingkat provinsi. Hal ini menuai apresiasi yang positif dari para guru pembina OSK tahun ini.

Menurut beberapa guru pembina OSK, kunci keberhasilan ini disebabkan oleh adanya sumber belajar digunakan dalam mempersiapkan ajang olimpiade. “Biasanya yang digunakan adalah buku Halliday Risnick Risnick, Kepler, dan kumpulan-kumpulan soal OSK tahun lalu,” ungkap Ustadzah Fina, guru Fisika SMA. 

Adapun proses  yang dilalui peserta agar dapat mewakili SMA Trensains Tebuireng adalah tahap seleksi yang diadakan tiga bulan sebelum ajang OSK. Pada tahap seleksi terdapat eliminasi untuk memilih kandidat yang diajukan untuk OSK. Selanjutnya, santri yang lolos akan digembleng oleh guru-guru SMA Trensains Tebuireng yang sudah mengecap asam garam dibidangnya.

Namun, untuk pembinaan OSK Kimia, sedikit berbeda pola pembinaannya dari bidang olmpiade yang lain. Pembinaan di bidang Kimia diadakan sejak sebelum liburan awal tahun 2017/2018. “Saat puasa tetap diadakan pembinaan melalui WhatsApp,” terang Ustadzah Rachma Nur Kartika, guru Kimia di SMA Trensains Tebuireng.

Para kandidat terus meluangkan waktu untuk belajar yang tidak luput dengan iringan doa yang dipanjatkan. Begitulah perjuangan para peserta untuk menuai hasil yang ingin digapai.

Pewarta: Halah / Ila
Publisher: RZ

Sumber berita: http://www.smatrensains.sch.id/2019/03/tiga-santri-sma-trensains-tebuireng.html?m=0