Tebuireng.online- Gresik- Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka datang dari Panceng Gresik. Mustasyar PCNU Gresik KH. Muhammad Syahid, kiai sepuh asal Desa Wotan Kecamatan Panceng, Gresik, tutup usia. Kabar wafatnya KH. Muhammad Syahid beredar luas di kalangan tokoh NU di Gresik, Senin (12/2/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, Kiai Syahid merupakan tokoh panutan di daerah pesisir pantai utara Gresik. Selain itu, ia diketahui juga aktif menjadi PCNU Gresik di jajaran Mustasyar dan pengurus Wakil Cabang NU Panceng serta Ranting NU Wotan.
Kabar mengenai wafatnya KH Muhammad Syahid ini juga dibenarkan oleh Cak Roihan, yang masih kerabat Romo Kiai Syahid.
“Ya, benar. Kiai Syahid hari ini sampun kapundut sekitaran jam 8.30 WIB. Mewakili keluarga kami nyuwunaken maaf kepada warga masyarakat bila kiai Syahid ada kekhilafan baik disengaja maupun tidak disengaja, kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga romo Kiai Syahid husnul khatimah dan keluarga bisa melanjutkan kebaikan perjuangan beliau,” ujarnya.
“Romo KH Moh Syahid akan disholatkan dan dimakamkan pada pukul 13.30 WIB di Musholla Asyahidiyah TP Tarbiyatus Shibyan Desa Wotan Kecamatan Panceng,” pungkasnya.
Beberapa Tausyiah KH Muhammad Syahid dan Perjuanganya
Kiai Syahid pernah nyantri di sejumlah pesantren di Jombang, yakni di Denanyar, Peterongan, dan Tebuireng. Dengan keilmuan yang dimiliki, Kiai Syahid menjalankan dakwah kepada umat. Tak hanya itu, petuah romo Kiai Syahid yang meneduhkan menjadi panutan bagi warga masyarakat setempat.
Untuk diketahui, Kiai Syahid pernah nyantri ke Mbah Hasyim Asy’ari Tebuireng.
“Kulo menangi dan kepanggih kale Mbah Hasyim saat revolusi dengan Belanda di ponpes Denanyar. Kulo niki umur hampir 125 tahun lebih (Saya ini menyaksikan dan bertemu dengan KH Hasyim Asy’ari saat revolusi dengan Belanda di Ponpes Denanyar. Saya ini umur hampir 125 tahun lebih),” tutur kiai Syahid.
Beliau menambahkan, kulo niki nggih nate nyantri ten Mbah Bisri Syansuri Denanyar hampir 5 tahun(Saya pernah nyantri di KH. Bisri Syansuri Denanyar hamper 5 tahun), setelah itu nyantri ke ponpes Darul Ulum Mbah KH. Romli Tamim Peterongan.
“Kulo mondok niki pencolotan nggih ancene mboten nggadah biaya (Saya mondok ini berpindah-pindah ya karena tidak punya biaya),” ucapnya.
Beberapa koleksi kitab kuning yang ada di ruang tamu masih tertata rapi di almari kitab beliau. Begitu juga dengan tempat tidur beliau hanya memakai alas galar bambu. Saat ditanya mengenai tempat tidur dengan alas galar bambu beliau menjawab,”inggih kulo nyaman remen kale alas galar meniko kok raose penak malah kale kasur niku kok tambah gathel (ya, saya nyaman dengan alas galar bambu itu terasa enak. Malahan dengan kasur kurang nyaman/gatal),” imbuh kiai Syahid.
Beliau juga menambahkan tentang umur panjang menurutnya, itu nikmat dari Allah yang harus kita syukuri dan harus diimbangi dengan berbuat positif.
Ia melanjutkan, ada hal khusus untuk agar kita punya umur panjang dan bermanfaat adalah, “Setiap kita mau tidur jangan lupa untuk membaca surah Al-Fatihah sebanyak 21 kali, Insyaallah hajat dikabulkan Allah,” tutup Yai Syahid.
Pewarta: Syafik Hoo