tebuireng.online –Pada musim hujan tiba, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air itulah akhirnya menjadii tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. dengan meningkatnya populasi nyamuk, maka resiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.
Untuk meminimalisir pertumbuhan nyamuk tersebut pada Jum’at (19/12), para santri Husada Tebuireng didampingi ketua UKLP (Unit Kebersihan Lingkungan Pesantren), Pembina Santri Husada dan fasilitator dari puskestren berjuang memberantas jentik-jentik nyamuk aedes aegypti dengan mencampurkan obat ABATE (larvasida pembasmi larva/ jentik nyamuk) pada air-air tergenang yang meliputi tandon (penampungan) air, bak-bak mandi dan selokan air disekitar pondok putra, pondok putri dan 5 unit pendidikan dibawah naungan Yayasan Hasyim Asy’ari.
“Kegiatan ini dilaksanakan karena sebelumnya ada baberapa santri yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga diperlukan pemberantasan jentik-jentik nyamuk yang berada disekitar pondok pesantren” ujar Sumantri, selaku pembina Santri Husada”.
“Selain memberantas jentik-jentik nyamuk, kegitan ini juga bertujuan untuk memberi contoh pada seluruh santri agar peduli pada lingkungan dan sesama”. Tambah Sumantri
Sebelumnya,Tim UKLP yg bekerja sama dengan Puskesmas Cukir telah melakukan fogging (pengasapan), untuk memberantas nyamuk-nyamuk yang ada dilingkunagn Pondok Pesantren Tebuireng dan Madrosatul Qur’an. (Aldo)