Sumber gambar: http://tebarbintang.blogspot.co.id/2017/02/hadits-dalam-periode-ketiga-masa.html

Ikrimah, dikenal sebagai tabi’in ahli dalam bidang hadis. Bukan saja dalam bidang hadis Ikrimah juga dikenal ahli dalam beberapa bidang, diantaranya ahli dalam fatwa, qiro’at, dan tafsir. Ikrimah memiliki nama asli Abu Abdullah Ikrimah Maulana Ibnu Abbas.

Ibnu Abbas yang merupakan gubernur Bashrah pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, sejak saat itulah ibnu Abbas memiliki Abu Abdullah Ikrimah Maulana Ibnu Abbas atau dikenal sebagai Ikrimah yang berasal dari Barbari, penduduk Maghribi yang kemudian banyak meriwayatkan hadis darinya.

Ikrimah menerima banyak hal dari sosok Ibnu Abbas, Ibnu Abbas mengajarkan Al Quran dan Sunnah dengan sebaik-baiknya. Ikrimah mengatakan bahwa Ibnu Abbas memberikan pelajaran kepadanya dan Ikrimah terus menerima ilmu yang diberikan oleh Ibnu Abbas. Ikrimah memperoleh keahlian dalam berfatwa sehingga ia diizinkan untuk berfatwa.

Keahliannya dalam bidang qiro’at juga membawanya masuk dalam golongan qurra yang termasyhur dan mufassir yang terkenal. Hingga sampai saat Ibnu Abbas meninggal dunia, Ikrimah masih dalam keadaan perbudakan sehingga beralih pada putra Ibnu Abbas yakni Ali bin Ibnu Abbas.

Setelah sepeninggal ayahnya Ibnu Abbas, Ali bin Ibnu Abbas menjual Ikrimah pada Khalid bin Yazid bin Mu’awiyyah dengan harga 4.000 dinar, lalu Ikrimah bertanya kepada Ali, “Mengapa anda menjual ilmu ayah anda dengan harga 4.000 dinar?” Mendengar itu Ali membatalkan penjualannya dan dimerdekakanlah Ikrimah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Keilmuan Ikrimah dalam bidang hadis dapat dibuktikan dengan banyaknya hadis yang ia terima dari banyak sahabat, diantaranya adalah Ibnu Abbas, Abu Qotadah, Ibnu umar, Abu Hurairah, Abu Sa’id, Mu’awiyyah, dan Ibnu Amr bin Ash. Sedangkan yang meriwayatkan hadis dari Ikrimah diantaranya adalah Abusy Sya’tsa, an Nakha’iy, Abu Ishaq, as Subai-iy, Ibnu Sirin, Amr Ibn Dinar. Para ulama sepakat bahwa Ikrimah merupakan seorang yang Tsiqah dan mereka berhujjah dengan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Ikrimah.

Namun kendati demikian, Muslim hanya meriwayatkan sebuah hadis saja, terkait dalam bab haji yang disertakan denga Sa’id bin Jubair. Tidak sedikit ulama yang menyusun kitab berhujjah dengan Ikrimah, diantaranya adalah Ibnu Jarir, ath Thabary, Ibn Nashr al Marwazy, Ibn Mandah, Abu Hatim, Ibn Hibban, Abu Umar bin Abdul Barr, dan lain lainnya. Dan diantara ulama yang turut membelanya adalah Al Hafidh, Ibn Hajar di dalam Muthashar Tahdzibu kamal dan di dalam Muadimmah Fathul Bari

Al Baukhary mengungkapkan, “Tidak ada di antara para ulama hadis yang tidak berhujjah dengan Ikrimah,” Ibnu Ma’in juga mengemukaan, “Apabila tamu melihat terdapat orang yang mencela Ikrimah, kamipun menuduh orang tersebut tidak benar,” Muhammad bin Nashr al Marwazy berkata, “Seluruh ilmu hadit di antaranya Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Yahya bin Ma’in, aku telah bertanya kepada Ishaq tentang berhujjah dengan Ikrimah,” maka beliau menjawab, “Ikrimah dalam pandangan kami, Imam yang tsiqah.

Ibnu Mahdah mengemukakan, “Ikrimah dipandang adil oleh 70 tabi’in, ini suatu kedudukan yang hampir-hampir tidak diperoleh oleh orang lain. Orang yang mencacinya pun meriwayatkan juga hadis darinya. Dan Hadisnya diterima oleh para ulama.

Dari pernyataan-pernyataan ini, nyatalah bahwa apabila orang-orang kepercayaan meriwayatkan suatu hadis dari Ikrimah, maka tidak ada jalan untuk meragui kebenaran hadis itu. Abu Abdullah Ikrimah Maulana Ibnu Abbas (Ikrimah) wafat pada tahun 105H dalam usia 80 tahun lebih.


*Disarikan dari berbagai sumber, disusun oleh Nazhatuz Zamani mahasiswi Unhasy Tebuireng.