Rektor Unisma Malang, Prof. Dr. Masykuri Bakri menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda Mahasantri IV Ma’had ALy Hasyim Asy’ari Tebuireng di Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3 pada Ahad (26/11/2017). (Foto: Sutan Alam Budi).

Tebuireng.online— Melaksanakan Wisuda Mahasantri ke-4 yang bertempat di Aula Gedung KH. M. Yusuf Hasyim pada Ahad (26/11/2017), Ma’had Aly Hasyim Asy’ari mengundang Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H. Masykuri Bakri, M.Si. Dalam kesempatan itu, Guru Besar Unisma itu, menegaskan bahwa Ma’had Aly merupakan pencetak generasi-generasi ulama-ulama masa depan yang mutafaqqih fiddin.

“Kalo nggak bangga punya anak seperti ini, jan kebangeten (kebangeten banget). Kami walaupun tidak langsung mengasuhpun sudah bangga. Saya ucapkan selamat kepada kedua orang tua, punya anak yang memiliki kedalaman ilmu agama”, ucap pria yang pernah nyantri di Tebuireng dan Seblak itu.

Dalam orasi ilmiah dalam acara tersebut, alumnus Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, menyampaikan bahwa ulama di Indonesia sudah sangat langka. Maka dari itu, ia berharap para wisudawan Ma’had Aly dapat menjadi kader-kader ulama. “Karena ulama dan agama di Indonesia bergantung kepada wisudawan. Tentu saja ini bukan merupakan satu hal yang mudah,” ungkapnya.

“Kalau mau bermimpi ya harus yang besar, kalau mimpinya kecil-kecil nggak usah kuliah di Tebuireng, karena Ma’had Tebuireng sudah besar, kalau santrinya mimpinya kecil, ini eman dengan kebesaran Tebuireng,” tambahnya.

Prof Masykuri menjelaskan, di dunia global seperti saat ini mencari tokoh-tokoh yang memiliki visi keagamaan sungguh sangat langka, yaitu visi keagamaan yang mengibarkan Islam Rahmatan lil alamin. Saat ini, lanjutnya, moralitas sudah menjadi barang langka, apalagi di dunia maya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ini menjadi tantangan berat bagi kader ulama alumni Ma’had Aly sebagai seorang alumni yang mempunyai keluasan dan kedalaman ilmu agama. Integritas moral menjadi sesuatu yang tidak bisa terpisahkan,” kata suami dari Hj. Rausana itu.

Menurutnya, pada momen itu (wisuda) Ma’had Aly mampu melahirkan 49 kader ulama, baik itu Kiai maupun Bu Nyai. “Jadi Indonesia hari ini melahirkan 49 kader ulama. Ini harus diteruskan jangan (berakhir) sampai di sini. Lanjutkan, kalau perlu ke Mesir, Umul Quro, dan lainnya,” ujar pengurus MUI Kabupaten Malang itu.

Prof. Masykuri juga berpesan supaya para wisudawan menghilangkan kesan-kesan bahwa lulusan Ma’had Aly dan lulusan pesantren tidak memiliki etos kerja yang tinggi. Baginya, justru sekarang ini akan tampak orang-orang yang memiliki etos kerja adalah orang-orang yang yang memiliki basis keagamaan yang kuat. Ia menilai bahwa rasio intelektualitas bukanlah segalanya, tanpa disertai dengan spiritual dan keagamaan justru akan lepas segala-galanya.


Pewarta:            Nurul Fajriyah

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin