tebuireng.online— Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal 1436 H yang bertepatan dengan hari Jum’at 2 Januari 2015 selain diperingati di daerah-daerah, pemerintah juga mengadakan acara yang sama di Istana Negara Jakarta.

Peringatan Maulid Nabi skala nasional tersebut turut dihadiri Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Wapres beserta Istri, beberapa menteri kabinet Kerja Jokowi- JK, beberapa duta nesar negara sahabat, dan masyarakat.

“Misi kenabian paling utama Rasulullah SAW adalah menyempurnakan akhlak mulia. Hal ini sesuai dengan sabda beliau: Aku diutus Allah SWT semata- mata untuk menyempurnakan akhlak mulia”,ungkap Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya.

Menag menegaskan bahwa akhlak merupakan kunci pokok bagi tegaknya panji- panji kehidupan umat manusia. “Pelajaran yang terpenting dari Nabi Muhammad adalah memulai segala hal dari diri beliau sendiri, seperti sabdanya ibda binafsika yang artinya adalah mulailah dari dirimu sendiri” lanjut Menag seperti yang dirilis oleh situs kemenag.go.id.

Menurutnya, Rasulullah memahami secara mendalam bahwa perubahan sosial tidak mungkin terjadi tanpa terjadinya perubahan kultural. Perubahan kultural pun mustahil terjadi tanpa adanya perubahan dari individu- individu. “Bisa dikata perubahan individual adalah induk dari segala perubahan. Dan itu adalh teladan” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menag juga menyampaikan bahwasannya para sahabat dan umat Islam menerima ajaran Islam karena ada kesamaan antara apa yang dikatakan Nabi dengan perbuatan Beliau. Menag mengutip pendapat seorang Penyair Perancis, Alphonse de Lamartine menilai bahwa Nabi Muhammad lebih dari sekedar utusan Tuhan. Menuru Alphonse Rasulluah adalah cermin kecerdasan filusuf , pembuat undang- undang yang bijak, pejuang yang gigih dan pembaharu dogma. “Bahkan saking sulitnya menggambarkan,dia bahkan bertanya, ‘adakah manusia yang lebih besar dari Muhammad?”, ungkap Menag.

Prof. John Esposito melakukan analisis bahwa prasangka buruk Barat terhadap Islam disebabkan karena Barat belum begitu mengenal Rasulullah dan ajaran Islam. Oleh Michael D. Hart, bahkan nabi Muhammad SAW ditempatkan pada peringkat pertama sebagai orang yang palimg berpengaruh di dunia.

Menag percaya, seharusnya umat muslim meneladani serta melanjutkan misi kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dalam penuturannya, Nabi Muhammad telah meletakkan pondasi- pondasi Islam dalam berbagai perspektif dan kebutuhan zaman. Tugas-tugas tersebut masih harus dilanjutkan sampai zaman- zaman selanjutnya.

“Untuk itu, mari kita jadikan ajaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW ini sebagai acuan untuk lebih menggerakkan revolusi mental, agar agenda- agenda nasional kita, dan segala amal saleh yang kita laksanakan, benar- benar membawa perubahan ynag nyata dalam kehidupan kita. Dan dalam rangka memantapkan tujuan kita hidup bernegara, menguatkan mental dan karakter bangsa, menuju Indonesia hebat, maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian,”ajak Menag sebelum mengakhiri sambutan.(dewi/abror)