Buya Arrazy Hasyim memberikan mauidah hasanah di depan santri dan mahasantri Tebuireng, (10/3).

Tebuireng.online– Buya Arrazy Hasyim hadir ke Pesantren Tebuireng dengan rombongannya, disambut hangat oleh Pengasuh Pesantren, KH. Abdul Hakim Mahfudz. Kedatangan Buya Razy bermaksud ziaroh ke makam pendiri Nahdlatul Ulama dan menyambung tali silaturahim dengan Tebuireng.

Kesempatan itu tidak dianggurkan begitu saja oleh KH Abdul Hakim Mahfudz sebagai tuan rumah. Sehingga beliau mengadakan acara seminar aswaja yang bertajuk “Silaturahim Buya Arrazy Hasyim di Pesantren Tebuireng”.

Acara yang diselenggarakan pada Kamis (10/3) tersebut ternyata berbuah manis terhadap seluruh audiens, yang mengikuti seminar aswaja di gedung lantai 3 K.H Yusuf Hasyim. Bagaimana tidak, Buya Razy membahas soal fenomena yang kerap dialami anak muda zaman sekarang.

“Banyak dari anak muda zaman sekarang, yang mengaji agama dari Alam Al-Yutubiyah dan baru hijrah, mengejek kita-kita yang membaca dan mempelajari kitab-kitab turats,” ujar ulama yang mengkhatamkan 6 kitab Hadist, standar keilmuan ulama Muhadditsin (Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Nasa’i, dan Ibn Majah) itu.

Tokoh agama yang juga menjabat sebagai founder dan pengasuh lembaga Ribath Nouraniyah itu, menegaskan bahwa tantangan kita ke depan bukan siapa-siapa. Melainkan media sosial. Oleh karenanya, beliau berharap kita yang berpaham Ahlusunnah wal Jama’ah turut andil dalam mengisi pembangunan melalui ruang media sosial.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Wahai santri, muliakan ilmu sanad, tapi jangan pernah lupakan ijazah dan tabarruk,” pesan alumni UIN Syarif Hidayatullah itu, di penghujung acara.

Pewarta:Soni Fadjar A