
Ketika bertemu pengemis di jalan, kita seringkali dihadapkan pada dilema. Hati tergerak oleh rasa iba melihat mereka yang tampak membutuhkan. Namun, di sisi lain kadang keraguan mengusik pikiran kita, apakah sedekah kita benar-benar dibutuhkan, atau malah justru membiayai gaya hidup mereka yang sebenarnya mampu? Kasus-kasus pengemis kaya raya yang terungkap dibeberapa media sosial semakin memperkuat dilema ini, dan menuntut kita untuk berpikir lebih kritis tentang praktik pengemis di jalanan.
Kita semua pasti pernah melihat orang tua renta yang duduk tertunduk di pinggir jalan, orang berpenampilan cacat, anak kecil dengan bungkus permen ataupun seorang yang membagikan amplop bertulis bisu. Gambar-gambar ini seringkali langsung membangkitkan simpati dan mendorong kita untuk mengeluarkan uang receh dari saku. Namun, ketika kasus-kasus pengemis kaya raya terungkap misalnya, seorang pengemis yang tertangkap kamera bisa berjalan normal di tempat sepi atau yang ternyata memiliki penghasilan puluhan juta dari hasil mengemis.
Baca Juga: Menolong Orang Lain Hakikatnya Menolong Diri Sendiri
Mengetahui fakta demikian tak jarang mmebu kita kesal merasa dimanfaatkan kebaikan hati kita untuk kepentingan pribadi yang serakah. Uang yang seharusnya digunakan untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan, malah jatuh pada tangan yang kurang tepat. Kepercayaan kita terhadap sesama pun terkikis. Ini bukan hanya tentang uang yang hilang, tapi juga tentang hilangnya kepercayaan dalam berbuat baik.
Lalu, apa solusinya? Apakah kita harus berhenti memberi kepada siapapun yang meminta di jalanan? Jawabannya tidak sesederhana itu. Menghentikan seluruh bentuk pemberian mungkin akan membuat kita merasa tidak manusiawi, apalagi jika kita melihat seseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Namun, kita juga tidak bisa terus menerus memberi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
Baca Juga: Keutamaan Membantu Kesusahan Orang Lain
Alternatif yang lebih bijak adalah dengan mengarahkan bantuan kita melalui jalur yang lebih terorganisir dan terverifikasi. Lembaga-lembaga sosial dan amal yang terpercaya memiliki sistem verifikasi yang lebih baik untuk memastikan bantuan mereka sampai kepada yang benar-benar membutuhkan. Memberi melalui mereka dapat mengurangi risiko uang kita jatuh ke tangan yang salah. Kita bisa melakukan riset kecil untuk menemukan lembaga amal yang kredibel dan transparan dalam pengelolaan donasinya.
Penulis: Ilvi Mariana