Tebuireng.online— Ratusan pemuda peserta ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) menggelar pertemuan di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang untuk merumuskan sembilan kesepakatan yang disebut dengan Deklarasi Jombang pada Sabtu-Ahad (29-30/10/2017). Sembilan poin kesepakatan itu dideklarasikan dalam penutupan AYIC sore kemarin, Ahad (29/10/2017).
AYIC sendiri digelar 28-30 Oktober 2017 dan diikuti oleh 150 pemuda dari 22 negara. Selain Indonesia, para peserta datang dari Kamboja, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, Singapura, Laos, Brunei Darussalam, Jepang, Pakistan, Madagaskar, Lithuania, Mesir, Maroko, Hungaria, Amerika Serikat, Tanzania, Korea Selatan, Libya, Belanda dan Inggris.
Ditegaskan oleh Direktur Pusat Studi ASEAN Unipdu Jombang, Zahrul Azhar (Gus Hans) mengatakan bahwa titik penting pertemuan tersebut adalah untuk menyerukan perdamaian dunia, khususnya di negara-negara ASEAN.
“Kami menolak kekerasan dalam menyelesaikan masalah, masalah agama tak boleh dipolitisasi untuk kepentingan politik lokal maupun regional dan para pemuda agar dilibatkan lebih aktif lagi dalam kaitan menjaga perdamaian, terutama di ASEAN,” jelas pria yang akrab disapa Gus Hans ini.
Seperti yang dilansir detik.com, selama dua hari di Unipdu, ratusan pemuda dari 22 negara itu berdiskusi dengan tema Toleransi di Dalam Keanekaragaman ASEAN untuk Mencapai Harmoni di ASEAN dan Dunia. Menurut Zahrul, Deklarasi Jombang akan disampaikan dalam forum Summit Meeting ASEAN.
“Kami steering committe bulan depan akan menyerahkan ini (Deklarasi Jombang) ke Kemenlu, kemudian Kemenlu akan mengusahakan ini sampai ke summit meeting,” ujarnya.
Gus Hans juga berharap AYIC bisa menjadi agenda rutin ASEAN. “Setelah ini direspon (oleh) ASEAN sebagai agenda resmi, maka kami akan mencari negara berikutnya untuk AYIC, mungkin di Singapura, Thailand, baru 10 tahun lagi kembali di Jombang,” imbuhnya.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga berkesempatan memberikan kuliah umum kepada peserta “ASEAN Youth Interfaith Camp” (AYIC) 2017 yang mengangkat tema Islam Rahmatan lil Alamin. “Agama bukan sebagai sumber konflik, namun konflik itu terjadi karena ketidakadilan,” ungkap Wapres seperti yang dilansir Faktualnews.co.
Kunjungan Wapres ke Jawa Timur ditutup dengan kunjungan ke Pesantren Tebuireng, Jombang untuk bersilaturahmi dengan KH Salahudin Wahid.
Sementara itu, pada hari ke tiga, yaitu Senin (30/10/2017), para pemuda peserta AYIC diajak mengunjungi beberapa tempat ibadah seperti Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit-Trowulan-Mojokerto, Gereja Jawi Wetan di Mojowarno-Jombang, Masjid gereja dan pura berdampingan di Desa Ngepeh-Jombang, Klenteng Hok Sian Kiong Gudo-Jombang, serta makam Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang.
Pewarta ulang: Rir’atuz Zuhro
Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin
Sumber: detik.com dan faktualnews.co