tebuireng.online—Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengunjungi Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Selain karena diminta menjadi pembicara dalam acara wisuda sarjana dan megister di Universitas Hasyim Asy’ari, Rizal juga ingin mengenang resolusi jihad yang dikeluarkan Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari untuk melawan agresi militer Belanda di Surabaya 70 tahun silam.

Setibanya di Pesantren Tebuireng, Rizal beserta rombongannya sempat berziarah ke makam keluarga Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Tak sekedar menghadiri acara seremonial, kunjungan Rizal kali ini sekaligus ingin mengenang sejarah resolusi jihad yang dikeluarkan Hadratusyaikh pada 22 Oktober 1945.

Menurutnya, peristiwa itulah yang menggerakkan semangat pemuda-pemudi Surabaya dan sekitaranya melawan sekutu yang hendak menjajah kembali Indonesia. “Kami ingin mengingatkan sejarah itu (resolusi jihad). Supaya kita bangga jadi Bangsa Indonesia,” kata Rizal usai menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda di UNHASY, Minggu (08/11/2015).

Mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan era Gus Dur ini berharap, perjuangan KH. Hasyim Asy’ari mempertahankan kemerdekaan Indonesia menjadi teladan generasi saat ini. “Tidak boleh lagi bangsa kita diakali bangsa asing, tidak boleh lagi pejabat membela kepentingan asing,” tambahnya.

Resolusi Jihad, difatwakan KH. M. Hasyim Asy’ari yang kemudian disetujui oleh konsul-konsul NU dari Jawa dan Madura dalam sebuah rapat di Surabaya pada 22 Oktober 1945. Fatwa itu sontak menjadi penyemangat pemuda-pemudi Islam di Jawa Timur, sehingga berani melakukan perlawanan kepada tentara sekutu yang singgah di Surabaya, maka terjadilah pertempuran 10 November 1945. (abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online