Tebuireng.online– Pesantren Tebuireng mengadakan upacara bendera dalam memperingati kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada Sabtu (17/08/19). Upacara dilaksanakan oleh seluruh unit sekolah dalam naungan Yayasan Hasyim Asy’ari yang diadakan di lapangan kampus B Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng.
Upacara diikuti oleh para siswa, guru, dan pegawai di Yayasan Hasyim Asy’ari. Sekitar lima ribuan peserta mengikuti upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia dengan semarak dan semangat. Kebahagiaan terlihat di wajah para peserta dalam mengikuti upacara ini dalam memperingati 74 tahun kemerdekaan negaranya. Walau sudah disesuaikan untuk memakai seragam pramuka, banyak juga yang memakai atribut lain untuk memeriahkan upacara kemerdekaan.
Upacara pada kali ini dipimpin oleh KH. Irfan Yusuf sebagai instruktur upacara dan diiringi oleh paskibraka serta drumband dari SMA A. Wahid Hasyim. Dalam penyampaian amanat upacara, Gus Irfan mengatakan bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka dengan bukti masih banyak kemiskinan, pengangguran, dan maraknya impor walau Indonesia punya sumber daya alam dan manusia yang banyak.
“Negara Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Kemiskinan terus meningkat di Indonesia. Inilah tugas kita semua sebagai warga negara Indonesia. Indonesia dengan garis pantai terpanjang ke-4 di dunia tapi masih mengimpor garan dan ikan asin. Kita dahulu memiliki hutan tropis 130 juta hektar dan saat ini tinggal 35 juta hektar, tapi belum bisa menyejahterakan rakyat Indonesia. Apakah kita pesimis? Tidak. Kita optimis, saya yakin karena masih ada Allah dan kita punya generasi putra putri Indonesia untuk mengisi kemerdekaan ini. 26 tahun lagi Indonesia genap berusia 100 tahun. Dan kalian para pemuda yang akan mengisinya,” ungkap pengasuh pondok Al-Faros.
Menurut salah satu peserta upacara kemerdekaan Indonesia pada kali ini, seorang siswa dari Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng, Muhammad Haidar berkesan bahwa hari kemerdekaan seperti kembali pada 74 tahun yang lalu ketika proklamasi dibacakan.
“Kesannya, kita kembali lagi dimana pada 74 tahun yang lalu di hari ini presiden Soekarno membacakan proklamasi tanda kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, yang menjadi awal dari lankah Indonesia menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Upacara bendera 17 Agustus yang menjadi parade ulang dimana Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya membuat saya berasa seperti ikut berada di dalamnya, rasa khidmat akan keberhasilan Indonesia mengalahkan para penjajah dan akhirnya bisa mendapatkan kemerdekaan membuat saya ikut merasakan haru,” ungkapnya.
Dan salah satu peserta upacara dari dari Ponduk Putri Al-Masruriyah mengungkapkan harapannya untuk Indonesia ke depannya agar menjadi Indonesia yang gemilang.
“Harapanku semoga pemuda pemudi Indonesia ke depannya makin giat berkarya untuk masa depan Indonesia yang lebih gemilang sebagai bentuk apresiasi warga Indonesia akan kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.
Pewarta: Seto Galih P
Publisher: RZ