Pembina dan pengurus pondok saat mengikuti training menciptakan lingkungan ramah santri di pesantren. (Foto: Ayu)

Tebuireng.online— Sebanyak 32 pembina dan pengurus putra/putri Pesantren Tebuireng ikuti Pelatihan dan Pendampingan Pesantren Ramah Santri bersama mentor dari UIN Malang selama 3 hari Jumat (31/8) hingga Ahad (1/9/2024). Mereka ditraining untuk mampu menciptakan lingkungan pesantren yang ramah bagi para santri, agar santri merasa nyaman dan aman tinggal di pesantren.

Acara ini sangat disambut baik oleh semua peserta untuk ikut berpartisipasi dalam pelatihan dan pendampingan tersebut. Dalam hal ini, tebuireng.online berhasil menghimpun respons pembina dan pengurus yang mengikuti pelatihan itu.

“Acara ini sangat penting diadakan, kalau bisa semua pembina ikut, karna acara ini untuk membentuk kader-kader fasilitator utama dalam pondok. Dan karna diadakannya acara ini kita tau arahannya seperti apa dan bagaimana menngatasinya dan tentu tujuannya untuk membuat santri menjadi manusia-manusia yang berharga,” ungkap salah satu pembina, Ustadzah Azaizah Irodah.

Pembina santri putri itu memberi kesan untuk acara ini, “sangat seru apalagi dengan diadakan acara ini tentu bisa menjawab ekspetasi saya terkait dengan penanganan permasalahan terhadap santri, dan harapan untuk acara agar bisa terus diadakan acara ini dan agar bisa terus memaksimalkan untuk memenuhi harapan harapan dipondok pesantren ini,” tambahnya.

Selain itu, Pembina dari Tebuireng Kesamben, Ustadzah Afifah Rusyda juga memberikan kesan atas keikutsertaannya dalam acara ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Pelatihan ini sangat mengasah kemampuan pembina untuk menjadi agen pelayanan pembimbingan yang lebih baik kepada siswa yang menghadapi masalah emosional maupun membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi di pondok,” tuturnya.

        Baca Juga: Dinamika Positif di Pesantren dengan Mengenali Potensi Santri

Ia mengakui dengan pelatihan itu dirinya memahami bahwa apa yg sudah dilakukan pembina selama ini masih perlu dikembangkan lagi, sehingga dapat efektif membantu santri menyelasikan masalah dan Setelah mendapatkan ilmu, segera untuk menularkannya agar bermanfaat.

“Harapan saya untuk acara ini adalah agar bisa menghadirkan seluruh pembina dan kalau bisa memberi bimbingan juga kepada santri karna itu sangat penting agar para santri tau dan sadar mana yang baik dan benar untuk dilakukan,” imbuh Ustadzah yang kini menjadi mahasiswa M2 di Mahad Aly Tebuireng.

Saat para pembina berlatih melalui game dengan berkelompok.

Begitu pula dengan pengakuan Ustadzah Rafiqatul Anisah, “acara seperti ini menurut saya sangat penting. Pelatihan semacam ini menjadi bekal luar biasa untuk kita khususnya sebagai pembina yang orientasinya bersentuhan dengan santri,” sebut pembina Pondok Putri Tebuireng itu.

Kesan saya, lanjut pembina asal Madura itu, mengikuti acara ini tentunya sangat bersyukur, diberi kesempatan dan menjadi salah satu peserta pilihan untuk mengikuti kegiatan tersebut, harapan saya ke depannya.

“Semoga kami mampu sharing ilmu kepada pembina lain ditahap kedua serta ada pendalaman dan pengembangan materi lagi di kemudian hari,” tambahnya.

Beberapa pembina dan pengurus kompak menyetujui dampak positif atas acaranya training ini. Mereka mengungkap bahwa acara ini diharapkan untuk selalu diadakan tiap tahun agar dapat mewujudkan harapan-harapan di Pondok Pesantren Tebuireng. Sebab acara tersebut, menurut mereka sangat penting sekali untuk menciptakan lingkungan pesantren yang ramah dengan santri.



Pewarta: Ayu