sumber foto: www.google.com

Tebuireng.online– Pengasuh Pondok Pesantren Falahul Muhibbin Desa Watugaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH. Nur Hadi (Mbah Bolong) menyampaikan resep agar menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Pernyataan ini disampaikannya saat ngaji dalam walimatul ursy di Dusun Kalimati, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupten Jombang. 

“Pertama, sakinah itu anteng atau tenang. Agar sakinah, cari rezeki yang halal. Agar rezeki lancar, salat jamaah yang istikamah,” katanya, Selasa (9/4).

Mbah Bolong menjelaskan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa orang yang istikamah salat jamaah akan diberi lima hal. Rezekinya banyak, kuburannya luas, saat melewati sirotul mustaqim secepat kilat, serta masuk surga tanpa hisab.

Dikatakannya, resep kedua agar mawaddah harus rutin kumpuli bojo (jimak). “Manten anyar (pengantin baru) minimal seminggu tiga kali lah. Itu sama dengan olahraga lari 70 KM,” ucapnya disambut tawa hadirin.

Ia mengingatkan, perempuan memiliki sembilan syahwat. Sedangkan laki-laki, hanya satu syahwat. “Agar bisa ngimbangi, minta ke gusti Allah. Ya Allah kuat. Ya Allah kuat. Pasti Allah beri kuat. Inilah the magic of kata-kata,” tambah alumni Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ketiga, agar menjadi sakinah mawaddah wa ramah, pesan Mbah Bolong yaitu sikap  yang luwes di masyarakat. Tidak mudah mencela apa yang ada di masyarakat. Kalau ada yang tidak cocok, berarti hati yang diperbaiki. Lebih mudah memperbaiki hati sendiri agar bisa menerima kenyataan. Daripada merubah sesuatu agar sesuai dengan hati.

Ketika suatu keluarga tidak memiliki konflik dengan masyarakat maka mereka bisa menikmati kebahagiaan dengan tenang. Tanpa perlu khawatir disakiti oleh masyarakat. Oleh karena itu, dalam masyarakat perlu menjaga omongan dan sikap agar tidak menyakiti.

“Nah, agar hati tidak mudah mencela maka menahan untuk mencela perbuatan aneh masyarakat. Nabi Muhammad itu senang mendoakan kebaikan orang lain. Kanjeng nabi di setiap majelis baca istighfar seratus kali untuk beliau dan semua orang. Tidak mudah menyalahkan orang lain,” tandasnya.

Pewarta: Syarif Abdurrahman

Publisher: RZ