Judul Buku : Cahaya Abadi Muhammad

Penulis : Muhammad Fethullah Gulen

Penerjemah   : Fuad Saefuddin

Penerbit : Republika Penerbit

Tahun Terbit  : 2013

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kota Terbit     : Jakarta

Jumlah Buku : 3 Jilid Buku

Peresensi      : David Maulana Muhammad, guru SMP A. WAHID HASYIM TEBUIRENG

 

 

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad Saw. keluarga dan para Sahabatnya yang mulia.

                                                                                                                                                      

Apakahyang kamu bawa pulang setelah menziarahi makam Nabi Muhammad Saw?

Wahai semulia-mulia mahluk, apa yang patut kami jawabkan?

Kami kembali dengan membawa segala kebaikan dan telah berkumpul semua generasi

Kalau bukan karena engkau wahai hiasan dunia, niscaya tidak bahagia hidup dan entitas kami

Tidaklah kami beribadah melalui sholat, ruku’, serta sujud kami

 

Wahai malam kelahiran yang penuh keridhoan Ilahi

Berulanglahagar menjadi tenteram hati kami

Datanglah segala kebaikan dengan berkah al-Musthofa yang mulia ahlul baitnya serta diberkahi

Demi Dzat yang mulia! Kami bimbang dan sedih sekiranya tidak mendapat syafa’at al-Insan al-Kamil

Kami adalah hamba yang sangat cinta pada engkau wahai al-Amin

Hari ketika kami berjumpa dengan engkau adalah hari raya kami

Shalawat atas Nabi kami beserta Ahlul bait yang kuat rukuk dan sujud kepada Ilahi

 

Satu dari sekian banyak buku tentang kisah Nabi Muhammad Saw.buku Cahaya Abadi Muhammad merupakan buku yang mengupas pribadi Nabi Muhammad Saw. secara lengkap dengan metode penulisan tematik. Metode tematik yang digunakan oleh penulis memudahkan para pembaca memahami pesan yang disampaikan lewat buku ini.Hal ini disebabkan metode tematik yang mengupas secara detail tentang kisah Nabi yang dipaparkan secara tuntas pada setiap bab. Buku-buku sejarah Nabi Muhammad Saw.umumnyahanya berisi rangkaian kronologi berbagai peristiwa penting yang terjadi di sepanjang perjalanan hidup Muhammad Saw. sejak masa sebelum kenabian hingga akhir hayat beliau yang berdasarkan sumber utama yaitu dari Al-qur’an dan Al-sunnah.Jika membaca buku ini, para pembaca akan dengan mudah memahami pelbagaiperistiwa yang disajikan oleh penulis.Hal ini disebabkan oleh penggunaan alur pembahasan yang tangkas dan mudah dicerna nalaryang merupakan ciri khas yang dimiliki oleh penulis.

Sebagai sebuah buku yang semula berwujud kompilasi ceramah dan kuliah tentang Nabi Muhammad Saw.yang disampaikan oleh penulisnya dalam berbagai kesempatan, di dalam buku ini kita dapat menemukan hasil analisa penulisnya yang berhasil memunculkan potret Nabi MuhammadSaw. yang nyaris sempurna. Buku ini dikatakan nyaris sempurna karena hanya kitabullah saja yang terjamin kesempurnaannya.Pembahasan tentang Nabi Muhammad Saw.mulai dari tanda kenabian, sebagai Murabbi, pemberi solusi yang tak tertandingi, pemimpin perang maupun keluarga, sifat dan keseharian Nabi, dan sebagainya, dapat kita telah lebih dalam melalui buku ini. Penulis mampu membuat pelbagai peristiwa yang dulu dialami Nabi Muhammad Saw.dapat “berdialog” dengan masa kini, hingga dengan membaca uraian-uraiannya kita akan merasakan seolah-olah Nabi Muhammad Saw. hadir di tengah kehidupan kita.

Bagi seorang yang mencintai Nabi Muhammad Saw.mereka meyakini bahwa setiap shalawat yang dihaturkan kepada Nabi Muhammad Saw. pasti akan dijawab oleh beliau.Hanya saja kita belum mendengar jawaban shalawat yang telah kita haturkan pada beliau.Membaca buku ini menjadikan orang yang sebelumnya tidak mengenal Nabi Muhammad Saw.menjadimengenal yang kemudian menjadi cinta pada Penutup para Nabi sedangkan orang yang sudah mengenal beliau akan lebih mencintainya. Bershalawat merupakan wujud cinta Nabi Muhammad Saw.yang paling mudah kita amalkan daripada mengikuti Sunnah yang lain.Selaras dengan makna hadis bahwa orang yang pelit adalah orang yang tidak mau menjawab shalawat ketika mendengar orang yang bershalawat atas Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw. merupakan idola sekaligus panutan yang dapat kita teladani dalam segala hal. Misalkan ketika ingin menjadi pemimpin yang benar dan baik kita hanya perlu meneladani ajaran beliau ketika menjadi pemimpin.Kita hanya perlu meneladani beliau sesuaikeadaanyang kita alami. Tidak ada seorangpun yang sanggup menandingi beliau dalam pelbagai hal, baik itu tentang hal yang bersifat lahir maupun batin. Satu dari sekian banyak mukjizat adalah jika beliau berdiri bersama sahabat maka beliaulah yang terlihat paling tinggi.Beliau laksana matahari yang bersinar terang sedangkan manusia lain bahkan makhluk lain seperti bintang yang sangat kecil yang butuh malam untuk terlihat. Beliau merupakan sebaik-baik makhluk Allah yang sudah Insan Kamil tidak ada yang melebihinya.

Banyak para orientalis yang ketika meneliti dan mengkaji tentang Nabi Muhammad Saw.yang awalnya bertujuan menghina ternyata malah berubah menjadi mencintai beliau. Hal ini dikarenakan bahwa yang ditemukan oleh para orientalis adalah perilaku Nabi Muhammad Saw.yang sangat luar biasa tanpa cacat maupun kekurangan. Beliau menjadi cahaya penerang dalam hati mereka yang awalnya gelap gulita.Akhlak Nabi adalah Al-qur’an, tidak ada kesalahan pada setiap perilaku Nabi Muhammad Saw. (maksum). Al-qur’an adalah Nur Muhammad yang menerangi seluruh alam semesta, tidak ada yang dapat menerangi kecuali Nur Muhammad. Pemahaman terhadap Nabi bagi para orientalis ada yang menjadikan mereka masuk islam dan ada beberapa yang tetap dalam kekafiran mereka. Beliau hanya menyampaikan risalah sedangkan hidayah hanya milik Allah Swt. karena hidayah diberikan kepada siapa saja yang di kehendakiNya.

Dalam buku ini Nabi Muhammad Saw. tidak tampil sebagai manusia super yang berada “nun jauh sana”, tetapi terasa sebagai seorang kekasih yang selalu dekat mendampingi keseharian kita.Nabi Muhammad Saw. merupakan utusan Allah dari golongan manusia yang memang kita jadikan suri tauladan dalam kehidupan kita. Secara ringkas, buku ini akan mengantarkan kita bukan hanya sekadar dapat lebih mengenal sosok Nabi Muhammad Saw. sebagai sang Kebanggaan Semesta, tetapi juga akan membuat kita mencintai Nabi Muhammad Saw. dengan setulus hati untuk kemudian berbenah diri agar dapat selalu mengikuti Al-Sunnah yang beliau wariskan. Setiap jalan yang tidak mengikuti jalan yang dilalui Nabi Muhammad Saw.pasti akan tersesat dan menyesatkan.

Pintu masuk memahami dan mencintai Nabi Muhammad Saw.adalahmelalui Al-qur’an, Al-sunnah (ucapan, perbuatan, dan ketetapan), keluarga, Sahabat, dan penerus Nabi yakni Ulama.Pada bagian akhir buku ini membahas tentang Al-sunnah, Sahabat yang mengikuti Al-sunnah, kedudukan hadis, klasifikasi hadis, ilmu hadis, dan ditutup dengan riwayat Sahabat dan Tabi’in dengan tujuan agar diteladani perilaku mereka. Nabi Muhammad Saw. adalah yang paling memahami Al-qur’an, Sahabat adalah yang paling memahami Nabi Muhammad Saw. dan Tabi’in adalah yang paling memahami Sahabat.

Keistimewaan buku ini tentu tidak lepas dari latar belakang penulisnya, Muhammad Fethullah Gulenadalah seorang yang zuhud bermadzhab sunni-hanafi dan sekaligus seorang cendekiawan Turki yang terkenal dengan gerakan Hizmet Movement yang kiprahnya telah menjangkau hampir seluruh penjuru dunia. Dengan mengusung semangat toleransi dan saling menghormati, Fethullah Gulen yang kini bermukim di Pennsylvania, Amerika Serikat, selalu mengupayakan dialog antarkeyakinan sebagai bentuk jawaban atas berbagai stigma negatif yang ditujukan terhadap umat Islam di seluruh dunia.Berdasarkan gagasan dan prinsip keterbukaan yang selalu dia pegang teguh itulah, di dalam buku ini Fethullah Gulen berhasil menampilkan sosok Nabi Muhammad Saw., dalam “wujud aslinya”.Nabi Muhammad Saw. sebagai seorang utusan Allah yang penyantun dan selalu bersikap toleran terhadap perbedaan namun sekaligus tegas terhadap kebatilan. Keistimewaan buku ini tentu yang paling utama tidak lepas dari Nabi Muhammad Saw.sebagaibahan pembahasan yang merupakan Cahaya Abadi bagi seluruh umat manusia.

Sementara kekurangan buku ini tentu suatu keharusan yang pasti sebab hanya Al-qur’an yang terjamin kesempurnaannya, diantara kekurangannya adalah masih menggunakan dalil-dalil dari Taurat dan Injil yang menurut Nash Al-qur’an dan Al-sunnah yang sudah tidak terjamin keasliannya.Meskipun ada dari Nash yang menjelaskan kalau dalam kitab Taurat maupun Injil  masihsesuai dengan Al-qur’an. Taurat dan Injil yang dijelaskan Al-qur’an adalah kitab yang masih otentik belum tercampur pendapat manusia dan jelas bukan yang ada sekarang ini maupun ketika zaman Nabi Muhammad Saw. Sebab perubahan naskah kitab perjanjian lama dan perjanjian baru sudah terbukti secara ilmiah yang telah dilakukan baik dari pihak mereka sendiri maupun dari pihak islam. Teks-teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah diubah pun mengandung referensi-referensi tentang nabi yang akan datang. Referensi-referensi semacam itu telah dilihat oleh beberapa Sahabat Nabi dan para khalifah,tetapi sejak itu kemudian dibersihkan secara besar­-besaran (Sejarah Teks Al-qur’an: Al A’zami).Kita ingat kisah Umar r.a. ketika mendatangi Nabi Muhammad Saw. sambil membawa kitab yang di dapatkan dari ahlul kitab. Umar membacakannya kepada Nabi Muhammad Saw.kemudian Nabi marah lalu bersabda, “apakah kamu menjadi bingung, wahai ibnu Kattab? Demi Allah, aku telah menjelaskannya kepada mereka, lalu mereka menjawabnya dengan benar, tapi kalian dustakan. Atau mereka menjawab kalian dengan keliru, tapi kalian membenarkan. Demi Allah, seandainya Musa masih hidup, niscaya ia mengikuti aku.” (HR Ahmad).Wallahu a’lam.

*Resensi ini telah meraih juara 2 Lomba Resensi buku “Cahaya Abadi Muhammad” karya Fetullah Gulen yang diadakan atas kerjasama Pesantren Tebuireng dan Pesantren Al Hikmah Surabaya.