Rektor Unhasy, Prof. Haris Supratno ungkap soal kepemimpinan dalam forum professorial Talk International Conference di Tebuireng. (foto: panitia)

Tebuireng.online– Professorial Talk International Conference merupakan bagian dari program kunjungan antara Universitas Teknologi Mara (UiTM) Malaysia dengan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) telah sukses digelar di gedung Yusuf Hasyim lantai 3, pada Selasa (12/09/2023).

Dalam konferensi yang dibuka langsung oleh Rektor Universitas Asy’ari, Prof. Haris Supratno ini mengusung tema “Pemimpin”. Dalam kesempatan itu, Prof. Haris membahas pemimpin dalam berbagai aspek mulai dari asal usul pemimpin, konsep perilaku, perilaku kepemimpinan, sifat/karakter pemimpin, dan masih banyak lainnya.

“Ada 3 asal-usul adanya pemimpin, yang pertama pemimpin dari garis keturunan, kedua organisasi, dan terakhir situasi/sejarah,” ungkapnya.

Menurutnya, contoh pemimpin dari keturunan adalah kiai, dan raja-raja yang memiliki kerajaan, contoh pemimpin dari organisasi seperti presiden, dosen tidak akan bisa menjadi presiden bila tidak masuk pada dunia politik.

“Contoh lain pemimpin dari garis situasi/sejarah yakni Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibi. Karena pak Habibi tidak berkecimpung di dunia politik kepemimpinan nya  beliau tidak berlangsung lama hanya 1 tahun saja,” tambahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mantan Rektor Unesa itu juga menjelaskan soal perilaku pemimpin yang terdapat 6 bagian. Pertama kemampuan mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, memotivasi, mengendalikan, dan mengatasi masalah. Pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban.

Sifat dan karakter pemimpin, yang beliau sampaikan diantaranya: cinta tanah air, religius, toleran, kerja sama, kasih sayang, tanggung jawab, dapat mengendalikan emosi danmau mengalah.

“Ngalah bukan berarti kalah, ngalah bukan berarti salah, ngalah itu susah,” ungkap beliau.

Setiap manusia akan dihadapkan dengan masalah. Dalam forum tersebut beliau mengingatkan kita kembali pada kunci kesuksesan yakni, sabar “Kunci sukses adalah sabar.” tutupnya.

Pewarta: Ilvi Mariana