Beberapa penanggungjawab LSPT foto bersama anak panti asuhan usai berbagi santunan.

Tebuireng.online– Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) merayakan ulang tahunnya yang ke-15 dengan berbagi manfaat di sejumlah lembaga sosial kesejahteraan anak/panti asuhan. Kegiatan perayaan ini dilaksanakan di 5 titik sekaligus yaitu: Desa Jogoroto, Gudo, Sumobito, Watugaluh Diwek, dan Ngoro, Rabu (31/8/2022) lalu.

Peringatan 15 tahun LSPT ini dalam rangka “Tasyakuran dan Doa Bersama” untuk pengurus dan para donatur yang selama ini menabur manfaat untuk kegiatan sosial.

“Terima kasih kepada tuan rumah lembaga Minhajul Abidin telah menerima kami dengan baik, kegiatan sore ini bertujuan sebagai tasyakuran dan doa bersama LSPT yang di tahun ini merayakan ulang tahun ke-15, semoga dengan doa adek-adek semua LSPT semakin berkah dan semakin banyak lagi di dalam menabur manfaat,” ucap Bang Fanani, penanggungjawab kegiatan di Jogoroto dalam sambutannya.

Ungkapan itu dibalas oleh tuan rumah lembaga Minhajul Abidin Jogoroto, Ustadz Ibnu Rusydi Mizan, “beribu-ribu terima kasih kepada LSPT yang sore hari ini berkenan menyapa anak-anak LSKA Minhajul Abidin, semoga seperti apa yang dikatakan Rasulullah, menjadi lantaran kita semua tidak terkecuali bisa bersama-sama Rasulullah di surga kahadzaini, seperti dekatnya jari tengah dan jari telunjuk.”

Penerus LSKA Minhajul Abidin itu pun bercerita, bahwa dulu Minhajul Abidin hanya tempat anak-anak mengaji Al-Qur’an, hingga ayahnya berkeinginan untuk bisa membangun tempat di mana anak-anak dapat mengaji tanpa memandang latar belakang mereka.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia melanjutkan, di dalam mengasuh anak-anak LSKA tidaklah mudah jika tidak disertai dengan niat yang kuat dan kesabaran yang diajarkan oleh ayah dan ibunya. Ia selalu mengingat nasihat ayah dan ibunya di dalam meneruskan LSKA Minhajul Abidin, bahkan belajar langsung dari dua insan perintis tersebut di dalam mengasuh anak-anak tanpa melihat latar belakang mereka.

Bu nyai, Ibu dari ustadz Ibnu Rusydi Mizan pun mengatakan motto yang dimilikinya, “openono anak e wong, anak e dewe lah diopeni mbek Gusti Allah (read. rawatlah anak yatim, maka anak kita juga dirawat oleh Allah,” pesannya.

Pewarta: Hasan Munadi