
Oleh: Rara Zarary*
Alih-alih aku menyusuri jalan kotamu tanpa alasan
Menginjak kenang yang mahal diingatan
Menapak janji-janji yang bersahutan sebab ingkar
Rembulan menderang malam ini, Na
Hingga aku sampai
Pada gerbang rumahmu yang sederhana melambai
Rembulan masih terang menderang, Na
Menyulam malam dengan syahdu di dada yang lama kutinggalkan cerita
Mari temui,
Kita saksikan bersama rembulan yang tanggal di bulan istimewa
Mengaji hati yang sama-sama lama teringgal sunyi
Meminta saksi pada Tuhan atas ketidakpatuhan selama ini
Ku bayar dengan keberanian, menyambut tangan orang tuamu yang lama sekali tidak ku kunjungi
Selagi rembulan masih purnama, cahayanya
Aku sanggup berdiri dan berzikir
Biar dinding meratap dan aku menetap
Menunggumu di bawah cahaya yang tak akan pernah hilang dipandangan
Mari kita nikmati bersama, Na
Cahaya purnama dalam Ramadan
Yang diantaranya Tuhan memberi kebahagiaan
Dan kita sanggup menjadi bagian
Tebuireng, 2019