sumber foto: tebuireng official / youtube

Tebuireng.online– Santri Pesantren Tebuireng menyambut meriah dengan pembacaan thalaal badru alayna atas kedatangan KH. Abdul Hakim Mahfudz dari tanah suci Makkah. Gus Kikin berangkat ke Makkah untuk perjalanan ibadah haji pada Sabtu (2/7/2022) dan tiba kembali di Tebuireng pada Senin, (25/7/2022) dalam kondisi sehat dan selamat.

“Terima kasih atas doa kalian semua. Perjalanan haji yang saya tempuh berjalan lancar dan semua bisa dilaksanakan cukup baik,” ungkap Gus Kikin di hadapan seluruh dzurriyah, pengurus, dan santri.

Dalam momentum penyambutan itu, Gus Kikin menceritakan proses pemberangkatan, proses perjalanan haji, hingga kondisi yang beliau tempuh.

“Bagi saya, haji ini sesuatu yang luar biasa. Haji mengingatkan saya tentang bagaimana mengambil contoh pada Nabi Adam. Semuanya itu adalah sebuah kenikmatan,” ceritanya begitu detail tentang kisah sejarah Nabi Adam hingga dipertemukan dengan Hawa, dan saat diturunkan ke bumi.

Allah memberikan ujian kepada nabi adam dan siti hawa yang mana diturunkan ditempat yang jauh di bumi pertama kalinya. Akan tetapi nabi ada selalu beristigfar disetiap saat. Gus Kikin meminta kita semua terus berdoa dan beristighfar kepada Allah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Hingga Nabi Adam ketemu kembali dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah. Dan Jabal Rahmah inilah pertemuan yang diabadikan menjadi Wukuf di Arafah. Disitulah kita selalu ingat tentang kisah Nabi Adam dan Siti Hawa,” lanjutnya.

Menurut Gus Kikin, rangkaian Haji itu juga menggambarkan bagaimana manusia mampu melawan bisikan setan. Selain teringat kisah Nabi Adam, Yai Kikin juga menjeklaskan bagaimana kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Hal-hal yang diceritiakan itu dimaksud untuk para santri mampu mengambil hikmah dari cerita-cerita di balik Haji ini.

“Sekali lagi, saya berterima kasih sudah didoakan oleh kalian, dan para santri. Semoga kita semua mendapatkan barokah. Mudah-mudahkan berikutnya kita terpanggil untuk menunaikan haji. Mari memohon pada Allah agar dimudahkan urusan kita,” harapnya yang kemudian diakhiri dengan pesan dan doa bersama.

Pewarta: Ibnu Ubaidillah