tebuireng-org-prof-imam
Prof Imam Suprayogo saat memberikan Orasi Ilmiyah dalam Rapat Akbar Aktulissi Resolusi Jihad di Pesantren Tebuireng, sabtu (04/11/2016)

tebuireng.online-Profesor Imam Suprayogo, Guru besar Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang menyampaikan statemennya dalam Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad yang diselenggarakan pada Sabtu(04/11/2016). Kegiatan ini merupakan kerjasama Forum Peduli Bangsa (FPB) dan Pesantren Tebuireng.

Pada materi “Aktualisasi Resolusi Jihad dalam Meneguhkan Kedaulatan Pendidikan”. Beliau menyampaikan bahwa pendidikan yang memiliki konsep sempurna adalah pesantren. Pesantren memiliki konsep yang hebat, mulai dari konsep hati, pemikiran, dan keterampilan. Mengapa demikian? Karena para kyai menerapkan konsep ulul albab yang merujuk pada surat Ali Imran ayat 190-191. Yang dimaksud dengan ulul albab disini, papar beliau, adalah orang-orang yang selalu ingat Allah tatkala duduk, berdiri, dan tidur. Nah, di dalam pesantren, lanjut beliau, sangat diterapkan konsep tersebut, sehingga dapat mempertajam hati dan pikiran santri.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang perlu dikembangkan. Beliau mengamati, di dalam perguruan tinggi, mahasiswa yang nilainya bagus adalah mahasiswa yang hafal Al-Quran. Mahasiswa penghafal Al-Quran yang tidak hanya lahir dari program studi keagamaan saja, tetapai juga program studi umum. Pesantren memiliki konsep pendidikan yang membentuk karakter manusia, yakni konsep tawadlu’, ikhlas, qona’ah, dan lain-lain. Ini yang menjadikan muridnya (santri) menjadi pribadi yang lebih baik dibanding harus kuliah berpuluh-puluh tahun.

Beliau menambahkan, ternyata, pendidikan di Indonesia belum mampu memperbaiki akhlak. Contoh kecil sebagai indikator gagalnya pendidikan di Indonesia adalah dalam hal menyontek. Apabila dibandingkan, antara pendidikan Indonesia mulai dari PAUD, TK, SD, SMP,SMA, maka yang paling bagus akhlaknya adalah PAUD, tutur beliau disambut gelak tawa hadirin.

Disinggung, mengapa pendidikan Indonesia belum berhasil, padahal para ulama telah meneladani Rosulullah, meniru segala yang ada pada Rosulullah. Bangsa barat lebih unggul dalam hal ekonomi, pendidikan, politik, padahal mereka tidak mengenal Rosulullah?. Ternyata, kebanyakan ulama hanya meniru aksesorisnya. Mulai dari memanjangkan jenggot, mempertebal sorban, dan lain-lain, padahal yang lebih diperlukan adalah meniru sifat-sifat Rosulullah SAW.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau mempetegas, Justru orang baratlah yang meniru sifat rosul. Jadi, santri atau murid dididik untuk memiliki sifat-sifat Rosulullah, yakni; shidiq, amanah, tabligh, fatonahBeliau juga menceritakan pertemuannya dengan Menteri Agama, beliau menyampaikan bahwa Indonesia layak menjadi pusat pendidikan dunia. Kalau para Ulama bangkit dan mengembangkan pendidikan maka Indonesia akan menjadi rujukan dunia. (Aulia/Aldo)