tebuireng.online. Diwek- “Pahlawan dari Maluku bernama Marsinah diusia 17 tahun sudah bisa menjadi pahlawan, lain lagi Bung Tomo yang mampu menggerakkan masyarakat Surabaya pada 10 Nopember melawan penjajah pada usia 22 tahun, lalu bagaimana dengan anda (sebagai pemuda)?”
Kalimat peggugah itu disampaikan oleh Ahmad Zainuddin, salah seorang anggota Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) kabupaten Jombang, dalam acara Kajian Ilmiah Mahasiswa yang diselenggarkan di Rumah Belajar Pro Yakin Foundation (PYF) Pacul Gowang Diwek, Sabtu (01/11)
Kegiatan Kajian Ilmiah ini merupakan kajian perdana yang diadakan oleh Pro Yakin Foundation. “Kajian ini saya rasa sangat penting dan merupakan kebutuhan mahasiswa yang sarat akan kajian serta diskusi sebagai media pengembangan diri dan wawasannya,” papar bapak Rojak selaku pimpinan lembaga Pro Yakin Foundation, sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang penyaluran beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa.
Dalam Kajian Ilmiah tersebut hadir pula sebagai pemateri Dr. KH. Musta’in Syafi’i, pakar tafsir PP. Tebuireng. Dalam materinya beliau memberi gambaran kepada peserta untuk lebih aktif dalam mendiskusikan dan memahami sebuah teologi dan berbagai perbandingan yang menyertainya.
Pembahasan berdurasi 120 menit tersebut sengaja mengajak mahasiswa untuk lebih kritis-analitis terhadap histori agama melalui pengaitan antara kajian historis dengan tafsir Al-quran. Kiyai Musta’in Syafi’I memberikan contoh tentang sejarah hidup nabi Isa yang merupakan cucu dari nabi Imran. Berdasar penjelasan kiysi Mustain, sebab adanya surah Ali Imran merupakan jawaban dari berbagai pertanyaan seputar nabi Isa.
“Ibaratnya kita bertanya akan sejarah hidup seseorang, maka kita akan bertanya kepada yang lebih tua sebab ia lebih paham. Dalam hal ini, bertanya tentang Isa dapat diklarifikasi melalui kakeknya, Imran,” papar KH. Mustain Syafi’i dalam salah satu penyampaiannya.
Dari kajian tersebut, tampak antusiasme mahasiswa ketika bertanya seputar pendapat-pendapat yang dilontarkan oleh kiai Musta’in dalam pembahasan teologi dan tafsirnya.
Para peserta kajian ilmiah yang terdiri dari para mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Jombang tersebut, mengagendakan diskusi lanjutan pada bulan depan (Desember) dengan tema “Islam sebagai paradigma demokrasi dan politik” yang telah mereka sepakati di akhir pertemuan. (SFZ)