tebuireng.online—Setelah melantik pengurus baru, Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PK IPNU) Pondok Pesantren Tebuireng mengadakan “Masa Kesetiaan Anggota” atau “Makesta” kemarin Jum’at (13/03) di Aula PCNU Jombang.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 santri yang sementara ini merupakan santri wisma KH. Mohammad Ilyas (KI). Menurut penuturan Ketua PK IPNU Tebuireng, Mohammad Iqbal Abdur Rouf, makesta ini adalah yang pertama kalinya sejak bangkitnya PK IPNU PP Tebuireng tahun 2014 lalu. “Ini adalah Makesta pertama, seharunya dua kali karena ini adalah kepengurusan yang kedua, namun karena masih merintis belum sempat terealisasi”, ujar Iqbal.

Pembina PK IPNU Tebuireng, Ainur Ridho menjelaskan bahwa kehadiran organisasi yang diresmikan berdirinya oleh KH. Fahmi Amrullah ini masih terbilang terpontang-panting. Pasalnya pengurus pondok masih belum bisa memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pengurus sebelum ada bukti positif yang merubah sikap dan prilaku santri.

“Memang sangat disayangkan pihak pondok tidak ada yang menghadiri pembukaan, namun itu tidak bisa serta merta dijadikan alasan”, ungkap lelaki asal Banyuwangi itu. Menurutnya pengurus masih akan mengawasi perkembangan PK IPNU sampai secara nyata memberikan dampak positif bagi santri-santri yang mengikuti.

“Makanya saya minta rekan-rekan minimal shalat shubuh jama’ahnya lah., untuk menambah kepercayaan juga”, tambahnya. Dia juga meminta agar pengurus PK IPNU Tebuireng fokus mengikuti kegiatan ini guna proses kaderisasi pelajar NU yang berkualitas.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal ini diperkuat dengan sambutan Ketua PC IPNU Jombang, Abdul Rosyid. Dia mengatakan bahwa permasalahan santri yang demikian memang menjadi permasalah di berbagai pesantren. Untuk itu PK IPNU Tebuireng harus bisa merubah sikap dan prilaku yaang dianggap negatif di lingkungan pesantren. “Menghidupkan agama itu dengan menghidupkan shalat, lah itu kader IPNU”, ujarnya. 

Acara ini dimulai pada jam 07.30-17.00 WIB. Rencana awal kegiatan ini dilaksanak sejak Kamis sore. Namun pondok belum bisa memberi izin dengan alasan tertentu, sehingga acara hanya dilaksanakan selama sehari saja. Dalam kegiatan ini peserta disuguhi beberapa materi tentang Keaswajaan, Ke-NU-an, Ke-IPNU-an, Kepemimpinan, Keorganisasian, dan  Administrasi. (abror)