Tebuireng.online—Menyongsong dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021, semua pengurus dan pembina santri telah kembali ke Pesantren Tebuireng. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan jeda waktu bagi mereka melakukan karantina mandiri dan mempersiapkan penerapan protokol kesehatan bagi aktivitas pesantren.

“Setelah berada di pesantren, pengurus dan pembina mulai menjalani masa karantina selama 10 hari. Masa karantina tersebut diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19,” kata Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng H. Abdul Ghofar, saat menyampaikan laporan pada pembukaan rapat koordinasi pengurus dan pembina, Sabtu (27/6).

Rapat yang dipimpin langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz itu diikuti oleh seluruh pengurus pondok putra, pondok putri, dan Pesantren Tebuireng 2.

Gus Ghofar menambahkan, setelah masa karantina selama 10 hari, pengurus dan pembina akan menjalani uji cepat (rapid test) yang digelar oleh pesantren. Tujuan rapid test tersebut untuk memastikan bahwa seluruh warga pondok, baik pimpinan, pengurus dan pembina, terbebas dari Covid-19 dan siap menyambut kedatangan santri.

Mudir Bidang Pendidikan H. Kusnadi Said menjelaskan bahwa semua santri akan menjalani kegiatan pembelajaran secara daring sejak 15 Juli 2020. Ia menegaskan, pengurus pesantren telah mempersiapkan seluruh pembina serta pengurus untuk menjalankan skema tahun ajaran baru di tengah pandemi. “Sekolah juga telah mempersiapkan guru-guru untuk menghadapi kegiatan santri selama masa pandemi ini,” tandasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Rapat pengurus pondok itu digelar untuk membahas persiapan tahun ajaran baru pesantren dan agenda santri kembali ke pondok. Tampak hadir jajaran pengurus dan pembina dari pondok putra, pondok putri dan SMA Trensains. Rapat tersebut merupakan rapat perdana antara pengurus dengan Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz.


Pewarta: Nur Hidayat/Dimas