tebuireng.online— Memasuki bulan Maret tahun 2015 menjadi bulan kelanjutan sejarah dalam literasi di Pesantren Tebuireng. Unit Penerbitan Tebuireng yang menjadi motor penggerak pesantren menulis akan mengadakan sekolah menulis jilid 3. Pendaftaran sekolah menulis jilid 3 ini sudah dibuka sejak tanggal 1-10 Maret 2015.
Program yang digagas Kepala Sanggar Komunitas Penulis Muda Tebuireng (KEPOEDANG), Ahmad Faozan ini sudah mencapai tahun ke-tiga. Sekolah pertama tahun 2013 edisi khusus santri, kedua tahun 2014, edisi mahasiswa dan yang ketiga pada tahun 2015 ini akan dikembalikan khusus untuk santri.
Adapun sasaran kegiatan ini hanya dibatasi bagi santri Pesantren Tebuireng dan sekitarnya. Seperti pesantren Madarasatul Quran, Pondok Putri Walisongo, dan Masruriyah. Pembatasan calon peserta sekolah menulis ini merupakan upaya meningkatkan efektifitas semangat literasi bagi internal Tebuireng dan pondok sekitarnya.
Program jurnalistik ini merupakan agenda tahunan Unit Penerbitan Tebuireng atau yang dikenal sebagai Tebuireng Media Group yang membawahi Pustaka Tebuireng, Tebuireng online (tebuireng.online), Majalah Tebuireng, Tebuireng Bookstore, dan Sanggar Kepoedang. Rencananya sekolah menulis ini akan dilaksanakan selama 3 bulan dengan realisasi agenda di setiap hari Jumat.
Sekolah menulis jilid 3 kali ini merancang dua genre bagi para calon peserta. Yaitu fiksi dan non-fiksi. Para calon peserta diwajibkan memilih salah satu genre sebagai bentuk penjurusan yang akan ditekuni pada sekolah menulis jilid 3 ini. Calon peserta yang mendaftarkan diri harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan dan melewati seleksi dari panitia. Salah satunya adalah melampirkan karya tulisan tangan minimal satu halaman A4 tentang “Alasan Mengikuti Sekolah Menulis”.
“Sekolah menulis ini merupakan agenda penting untuk menggerakan literasi pesantren yang selama ini dinilai sangat minim. Sehingga acara ini diharapkan mampu mencetak santri pandai dan terampil dalam bidang tulis-menulis”, ujar Ahmad Fao, selaku Kepala Sekolah Menulis Jilid 1,2, dan 3. Dia menambahkan bahwa pembagian genre ini merupakan upaya mengklasifikasikan calon peserta untuk kemudian dibimbing secara intensif dan pada akhirnya memiliki keterampilan khusus di salah satu genre tersebut.
Rencananya sekolah menulis jilid 3 ini akan dibuka secara resmi pada tanggal 20 Maret 2015 dengan menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Santri Melek Media dan Dakwah via Tulisan” di Pesantren Tebuireng. Seminar ini nantinya akan menjadi “gong” pembukaan sebelum dilaksanakan selama 3 bulan kedepan. Narasumber yang akan dihadirkan adalah H. Masud Adnan,Pimpinan Umum Harian Bangsa Surabaya, Sirikitsyah, Pendiri Sekolah Menulis Sirikitsyah Writing School Surabaya, dan Ahmad Faozan, Pimred Majalah Tebuireng.
Sekolah menulis ini dalam dua jilid sebelumnya mengalami perkembangan yang signifikan dalam kuantitas. Terbukti setiap kali sekolah menulis dibuka para pendaftar melebihi kuota yang sudah ditetapkan panitia. “Semoga tahun ini juga bisa melebihi tahun lalu terutama kualitasnya”, terang Fatimah, Sekretaris Panitia Pelaksana Sekolah Menulis Jilid 3. (MSP)