tebuireng.online– Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Diwek Jombang kembali mencetak santriwati penghafal Al-Quran. Mereka dikukuhkan sebagai penjaga kalam-kalam Ilahi itu dalam acara Wisuda Bilghaib XIV, Binnadhar XXV, dan Syu’bah al-Lughah al-Arabiyah V pada Ahad (15/05/2016) di halaman pesantren tersebut.
Terdapat 122 santriwati yang diwisuda, dibagi menjadi tiga kategori, yakni 14 wisudawati Bilghaib, 69 Binnadhar, dan 39 Syu’bah al-Lughah al-Arabiyah. Dibuka dengan penampilan al-Banjari oleh santriwati PPP. Walisongo kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan Khatmil Qur’an.
“Jika kita lihat di Irak, anak usia 7 tahun pun sudah hafal Al-Qur’an, harapannya untuk Indonesia sedikit demi sedikit akan tumbuh jiwa penghafal Al-Qur’an, bukan hanya pemuda tetapi para lansia karena tak ada yang terlambat. Allah tidak menilai berapa jumlahnya tetapi usahanya,” ucap KH. Amir Jamaluddin atau sering disapa Gus Jamil, Pengasuh PPP. Walisongo Cukir Jombang saat memberikan sambutan.
Setelah berbagai acara pembuka disajikan, secara bergantian para wisudawati disematkan pedali dan diberikan ijazah sesuai kategorinya masing-masing oleh Pengasuh PPP. Walisongo dan Nyai. Hj. Nihayah Abdul Jabbar dalam prosesi wisuda.
Selain prosesi wisuda, acara yang membanggakan adalah pembacaan Surat Keputusan Pengasuh mengenai peserta wisuda terbaik pada Wisuda Bilghaib, Binnadhar, dan Syu’bah al-Lughah al-Arabiyah. Wisudawati terbaik kategori Bilghaib diberikan kepada Yuntafa’ul Amala sebagai terbaik satu dan Meilia Atik Syarifah sebagai terbaik dua. Kategori Binnadhar diberikan kepada Muflihatul Musyarofah sebagai terbaik satu dan Annisatul Mahiroh sebagai terbaik dua. Kategori Syu’bah al-Lughoh al-Arobiyah yaitu Abidatun Nur’aini sebagai terbaik satu dan Vanny Fadzlillah sebagai terbaik dua.
Dalam penjaringan wisudawati terbaik, pengurus telah melakukan seleksi ketat. Untuk Binnadhar terdapat dua tahap, tahap hafalan (Red:setoran) dan tes kepada tim penguji yang diketuai oleh Ustadz Wahid dengan kriteria seleksi adalah hafalan juz 30 dan surat-surat pilihan, untuk Bilghaib 30 Juz, sedangkan Syu’bah al-Lughoh al Arobiyah melalui hafalan minimal 300 mufradat.
Tahun ini acara wisuda dihadiri oleh Bapak Dr. H. Ahmad Baihaqi, M.Pdi., Kepala Seksi Kurikulum Sub-Direktorat Pendidikan Al-Qur’an, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama. Beliau merasa bangga dan bahagia atas terselenggaranya acara ini.
Menurut beliau, peran negara Timur Tengah yang menjadi kiblat penghafal Al-Qu’ran saat ini beralih ke Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa Al-Qur’an dan Bahasa Arab tidak bisa dilepaskan karena dengan mengerti dan memahami Bahasa Arab maka belajar Al-Qur’an pun akan semakin mudah. (Fani/Abror)