tebuireng.online,- Jombang, Pesantren banyak melahirkan penulis-penulis handal misalnya, KH. Ma’sum Ali pendiri Pesantren Seblak Jombang. Beliau yang juga seorang penulis kitab Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah. Sebuah kitab ilmu sharaf yang amat masyhur di Nusantara, bahkan di luar negeri. Saat ini tradisi menulis dikalangan pesantren perlu untuk dilestarikan. Untuk itulah, Pesantren Salafiyah Safi’iyyah Putri Seblak berkerja sama dengan Tebuireng Media Group mengadakan pelatihan menulis bagi para santri pada kamis (18/09).

“Ini adalah bentuk kesadaran untuk menghidupkan tradisi menulis di pesantren. Santri harus bisa menulis”, ungkap Ida Farida selaku penggagas pelatihan tersebut. “Nanti kalau sudah matang, kita juga ingin buat bulletin atau bahkan majalah”, tambah Mahasiswi Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng semester V tersebut.

Pelatihan diadakan setiap Kamis malam pukul 20.00-21.30 WIB dan diikuti oleh 80 santriwati yang terbagi dalam dua kelas. “Sementara untuk awal kita buat kelas besar, nanti kalau sudah ada tenaga pengajar yang cukup, akan kita bagi dalam kelompok-kelompok belajar kecil”, terang Ahmad Faozan, salah satu pengajar di pelatihan tersebut.

Program ini juga adalah bagian dari gerakan santri menulis yang dilaksanakan oleh Tebuireng Media Group sebagai kelanjutan dari sekolah menulis untuk tingkatan SMA dan Mahasiswa yang telah diadakan tahun ini. “Setelah Seblak kita akan membidik PP Walisongo dan beberapa pondok pesantren sekitar Tebuireng lainnya.”, tambah pimpinan Redaksi Majalah Tebuireng  yang juga Pengelola Sanggar, Komunitas Penulis Muda Tebuireng.

“Saya bersyukur ada program ini, saya jadi punya temen untuk belajar tulis menulis”,ungkap Widya, salah satu Peserta. Diharapkan dengan program ini menjadi langkah penting dalam mensukseskan program pembiasaan tradisi tulis menulis di lingup pesantren dan mencetak santri-santri penulis yang handal. (Abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online