Salah satu peserta sedang mengikuti lomba di atas panggung Festival Sastra Religi. (Foto: Grup PC MWC Banom NU)

Tebuireng.online–Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faisal Zaini membuka kegiatan Festival Sastra Religi (FSR) di Pondok Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Kamis (12/10/2017).

Acara tersebut, lanjut Helmy merupakan upaya konkret dalam mempertahankan tradisi-tradisi pesantren. Tak hanya itu, menurutnya kegiatan tersebut juga sebagai media untuk memotivasi serta mengembangkan potensi yang dimiliki pesantren.

“Saya senang di Denanyar ini, ada Festival Sastra Religi. Ini bagian dari merawat tradisi-tradisi pesantren, ulama dan kiai-kiai kita,” terangnya.

Helmy mengungkapkan, tradisi-tradisi kepesantrenan memang penting diperkuat sekaligus dikembangkan dengan beragam pola. Pengembangan tradisi tersebut, lanjutnya, juga akan bersentuhan langsung dengan pembentukan karakter juga mental para santri.

Ditambahkan, sejarah mencatat, keberadaan pesantren lahir jauh sebelum adanya lembaga-lembaga pendidikan formal seperti halnya sekarang ini. Untuk itu, kata dia, upaya dalam mengembangkan tradisi kepesantrenan menjadi niscaya dilakukan, baik oleh internal masing-masing pesantren ataupun pihak-pihak di luar pesantren secara kelembagaan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Jauh sebelum adanya sekolahan-sekolahan seperti sekarang ini, justru pesantrenlah yang menjadi sumber pengetahuan dan mata air ilmu bagi masyarakat (santri). Ini artinya pembentukan karakter, mental dibentuk oleh pesantren,” imbuhnya.

Perlu diketahui, kegiatan Festival Sastra Religi 2017 ini diikuti oleh 1.384 santri dari 357 pesantren se-Jawa Timur. “Total peserta sebanyak 1.384 santri, dari santri putra 790 dan putri 594 dari 357 pondok pesantren se-Jawa Timur,” kata Koordinator Panitia Wilayah Jawa Timur, M. Subaidi Mukhtar.

Ia menjelaskan, FSR kali ini ada tiga kategori (marhalah), yakni marhalah ula, marhalah wustho dan marhalah ulya. Sementara jenis yang dilombakan adalah Qiroatul Kutub dan Hifdin Nadham.

“Beberapa kitab yang harus dibaca dan nadham yang dihafalkan peserta diantaranya Aqidatul Awam, Fathul Qorib, Ihya Ulumuddin, Imriti, Alfiyah dan Tafsir Jalalain,” pungkas Wakil Ketua DPRD Jombang ini.


Pewarta: Rif’atuz Zuhro

Editor: Farha Kamalia

Publisher: Fara