tebuireng.online– Esok akan menjadi hari bersejarah bagi Jombang. Kenapa? Karena Muktamar Nahdlatul Ulama untuk pertama kali akan digelar di tanah kelahirannya. Suka cita tampak dari beberapa masyarakat yang menyambut antusias Muktamar ke-33 ini. Termasuk masyarakat di luar daerah yang sudah berduyun-duyun migrasi ke Jombang, baik untuk menghadiri muktamar atau menjual produk yang jauh-jauh hari disiapkan untuk dijual. (31/07/15)
Sebut saja penjual pernak-pernik muktamar dari Jakarta, Kiki. Dia sudah tiba di Tebuireng sejak muktamar belum dihelat. “Saya tiba disini sehari yang lalu mas, naik kereta bersama teman-teman.”
Para penjajah pernak-pernik seputar NU menjadi trending sell di kawasan sekitar Pondok Pesantren Tebuireng. Mulai dari Jas Nahdlatul Ulama, Tas Muktamar ke-33 NU, pin ke-NU-an pun turut meramaikan bursa penjualan. Selain itu di depan Pondok Putri Tebuireng telah disiapkan stand expo muktamar.
“Ini bukan pertama kali saya menjual pernak-pernik NU semacam ini mas. Sebelumnya Muktamar di Makassar, saya juga berangkat ke sana untuk menjajahkan dagangan ini. Ya meskipun tidak ludes habis terjual tapi lumayan lah bisa buat tambahan saku dan ongkos untuk balik ke Jakarta”, Imbuh Kiki ketika ditanya tentang pernak-pernik yang dijualnya.
Meski stand khusus penjualan telah disiapkan, masih banyak pedagang yang memadati pinggiran jalan sekitar Pondok Pesantren Tebuireng untuk menarik perhatian muktamirin agar mau membeli barang mereka.
Selain pernak-pernik, banyak pula kaos berlambang NU, tokoh NU seperti Gus Mus, Gus Dur, Kiai Hasyim Asyari dan lain sebagainya dipajang di toko-toko setempat. Muktamar ini bagi mereka adalah ajang yang tepat untuk mengais rejeki dan promosi.
Pemandangan semacam ini memang jarang sekali terjadi jika tidak ada perhelatan seperti muktamar. Penjualnya pun tidak hanya berasal dari Jombang saja, Bandung, Lombok, Jakarta, Yogyakarta dan lain-lain. Semoga dengan adanya Muktamar NU ke-33 ini bisa mempersatukan umat seluruh Indonesia dalam kebaikan dan kedamaian. (MSP/abror)