Sumber gambar: http://www.muslimdaily.net

Aisyah Putri Abu Bakar adalah satu-satunya wanita yang disunting Rasulullah dalam keadaan gadis dan paling beliau cintai. Rasulullah menikahi Aisyah di usia tujuh tahun, dan menginjak usia sembilan tahun Aisyah hidup bersama Rasulullah. Di usianya yang ke enam puluh tiga tahun Rasulullah wafat. Ketika itu usia Aisyah berusia sembilan belas tahun.  Di usianya tersebut,  Aisyah telah mengemban amanat untuk menyampaikan ilmu mengenai hukum-hukum Islam kepada umat hingga sampai ke seluruh penjuru dunia. Tidak heran jika ia meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw dengan jumlah yang banyak.  Tidak ada satupun sahabat yang mampu menyainginya kecuali Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar r. a.

Aisyah hidup selama lima puluh tahun setelah Rasulullah SAW wafat.  Di usia sembilan tahun, ia habiskan waktunya untuk menemani Rasulullah. Dan setelah dewasa dan menguasai banyak ilmu,  Rasulullah wafat.  Aisyah menjadi satu-satunya  sosok wanita yang paling pandai, cerdas, zuhud, wara’ di dunia sepeninggal Rasulullah. Aisyah meniru semua yang ada pada diri Rasulullah baik akhlak dan sifatnya,  tertawa dan marahnya,  kezuhudan,  kepandaian, kebaikan, serta ke hati-hatiannya, semuanya sama persis dengan Rasulullah. Karena itu,  ia dijuluki sebagai Ummul Mu’minin.

Sudah sepatutnya umat Muslim mencintai Aisyah Ummul Mu’minin. Melalui perantara Aisyah, umat Muslim dan para sahabat mengetahui dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah.  Sungguh Aisyah dan para sahabat adalah sebaik-baik umat di hadapan Allah. Aisyah adalah seorang ahli ibadah serta mendapat pembelaan langsung dari langit ke tujuh dengan ayat yang senantiasa dibaca oleh umat manusia baik siang maupun malam.

Salah satu di antara keberkahan dan jasa Aisyah r.a. ialah diberikannya keringanan (rukhshoh)  bertayammum untuk umat Islam.  Hisyam meriwayatkan hadits dari ayahnya,  dari ‘Aisyah.  “Pada suatu saat Aisyah meminjamkan kalung kepada Asma’. Namun tanpa disengaja kalung itu hilang. Akhirnya, Rasulullah memerintahkan beberapa sahabat untuk mencaari kalung tersebut. Di saat mereka mencari kalung, tibalah waktu shalat. Para sahabat pada waktu itu langsung shalat tanpa berwudhu terlebih dahulu”.

Sesampainya mereka di hadapan Rasulullah SAW,  mereka mengadu kepada beliau. Tidak lama kemudian,  turunlah ayat tentang tayammum.  Usaid bin Khudhair berkata, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu, Aisyah.  Demi Allah,  setiap kali Allah menurunkan ayat mengenai dirimu, terdadapat jalan keluar hingga menjadi keberkahan untuk kaum muslimin”.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Betapa mulianya ‘Aisyah r.a yang selalu menjadi tokoh inspiratif kaum muslimin,  khususnya kaum wanita.


*Ditulis dari berbagai sumber, oleh Rofiqatul Anisah (Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang).