tebuireng.online- SURABAYA, Isu diskriminasi terhadap wanita dalam berbagai sektor bukan menjadi sesuatu yang tabu. Dengan pernyataan yang kerap dilontarkan, bahwa wanita tidak mampu menjadi pemimpin, atau wanita yang tersubordinasikan atau dinomor duakan dalam lapangan pekerjaan.

Hal itu yang menjadi isu sentral dalam pembahasan tentang gender. Ny. Hj. Farida Shalahuddin Wahid memaparkan bahwa sebenarnya wanita dan lelaki dalam rumah tangga mempunyai tugas dan hak yang sama, disampaikan saat menjadi narasumber dalam Dialog Terbuka yang diadakan Komunitas Mahasiswa Alumni Tebuireng Surabaya (MANTEBS) di Atrium Cito Mall, Sabtu (15/3/2014).

“Dari sudut pandang agama, peran wanita dan pria itu setara, akan tetapi secara proporsional berbeda. Diperbolehkan wanita itu bekerja akan tetapi jangan pernah melupakan urusan rumah tangga, apalagi mengurus anak-anak,” demikian pemaparan istri Gus Sholah itu.

Hal senada juga disampaikan Prof. Dr. Hj. Istibsyaroh, “Walau wanita mengemban peran penting dalam mengurus rumah tangga, tapi wanita juga perlu berkiprah di dunia luar, baik di dunia kerja, akademis dan politik. Dengan catatan masalah rumah tangga sudah tertangani”.

“Saya (Prof Istibsyaroh) sendiri sekarang sedang maju mencalonkan diri sebagai DPD RI Jawa Timur, tidak gentar dalam memenangkan Pileg (Pemilihan Legislatif),” tutur Pengasuh Pesantren Urwatul Wustqo ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Oleh karena itu, lanjutnya, kita harus mengingat kiprah wanita dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Seperti R.A Kartini dan Tjut Nyak Dien yang berjuang layaknya para pejuang lainnya dalam menegakan kemerdekaan, walau pun nyawa menjadi taruhan. Jadi, hasil kemerdakaan Indonesia tidak terlepas dari peran wanita.

Lebih jauh dia menegaskan bahwa, dalam kancah politik nasional, hari ini, wanita banyak berperan dalam politik. Dapat diketahui dari banyaknya caleg (calon legislatif) dari kalangan wanita, dan kiprah wanita yang sudah teruji dalam mengemban amanah sebagai pimpinan birokrasi, seperti fenomena Ir. Tri Rismaharini yang menjadi salah satu nominasi Walikota terbaik dunia. Dengan demikian, kalangan wanita, hari ini, tidak perlu khawatir untuk meniti karir di bidang apapun, tapi harus mengingat terhadap batasan yang semestinya.

Dialog Terbuka bertemakan  “Peran Wanita dalam Kancah Politik Nasional” ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran kepada para mahasiswi Surabaya. Demikianlah disampaikan kontributor tebuireng.online yang tergabung dalam komunitas MANTEBS (Mahasiswa Alumni Tebuireng Surabaya). (Taufiqillah/tbi.org)