Tebuireng.online- Festival Bilingual Day yang diadakan oleh Lembaga Bahasa Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng didominasi santri sebagai peraih juaranya. Adapun beberapa santri yang dimaksud adalah santri Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang.
Kegiatan festival ini dikemas dengan beberapa perlombaan diantaranya; Festival Band, Speech Contest, Khitobah, English Olympiad, and Arabic Olympiad. Acara ini dilaksanakan pada 28 Februari – 1 Maret 2019 di kampus A Unhasy.
Bilingual Day, English-Arabic- Competition, Band Festival, and 1000 Rebana ini mengusung tema “Peran Bahasa untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berjiwa Kewirausahaan dan Berakhlakul Karimah dalam Upaya Menyatukan Segala Perbedaan”.
“Alhamdulilah santri Mamba’ul Ma’rif Denanyar berhasil memborong juara 1 2 3 serta harapan 3 untuk lomba khitobah. Dan juara 1 2 3 dan harapan 1 untuk olimpiode bahasa Arab. Terakhir juara 3 olimpiode bahasa Inggris,” kata guru pendamping, Qurratul Aini, Jumat (1/3).
Bilingual Day diikuti oleh peserta tingkat Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Timur. Para peserta memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah.
“Juara satu diberikan uang pembinaan sebesar Rp. 1,3 juta, juara Rp. 1,2 juta dan juara tiga Rp. 1 juta. Dan ditambahi voucher pendidikan Unhasy, trophy, sertifikat dari panitia,” ujarnya.
Aini mengatakan, hasil yang memuaskan ini merupakan hasil persiapan peserta didik selama ini. Mereka tampak antusias mempersiapkan diri untuk menghadapi lomba ini. Ia juga mengajarkan para santrinya untuk yakin bahwa hasil tak akan menghianati usaha.
Pendidik di pesantren yang didirikan oleh KH Bisri Syansuri ini mengaku santrinya sempat grogi melihat peserta lain. Namun ia berusaha memotivasi peserta didik untuk tetap percaya diri. Apapun hasilnya, semua akan diterima.
“Sempat grogi juga tadi, apalagi pas pengumuman hasil lomba. Tapi alhamdulilah hasilnya luar biasa,” tambahnya.
Dikatakannya, lomba seperti ini harus terus diadakan oleh pesantren dan kampus-kampus di Indonesia. Hal ini guna untuk melatih mental dan motivasi para siswa-siswi. Selama ini, siswa-siswi yang berada di pesantren dipandang sebelah mata dalam pelajaran umum. Padahal santr juga punya potensi dibidang tersebut.
“Olimpiade bahasa Inggris tadi menunjukkan santri juga bisa bersaing dalam pelajaran umum. Semoga setelah ini tak ada lagi yang memandang sinis pada santri untuk pelajaran umum,” tandasnya.
Selain itu, dalam acara tersebut dibuka bazar kewirausahaan. Acara pucak akan diisi dengan bershalawat bersama seribu rebana dan pengajian umum bersama Habib Ahmad Jamal bin Thoha Ba’agil (Habib Jamal) dan KH Nur Hadi (Mbah Bolong) yang bertempat di lapangan gedung B kampus Unhasy, dibuka gratis untuk umum.
Pewarta: Syarif Abdurrahman
Publisher: RZ