Tebuireng.online-  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beserta Forum Unhasy Menulis (FUM) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) mengadakan Diskusi dan Bedah Buku “Menjerat Gus Dur” yang bertempat di Lt. 3 Gedung KH Yusuf Hasyim, Pesantren Tebuireng pada Kamis (20/02/2020).

Dalam acara ini BEM dan FUM Unhasy mengundang langsung penulis buku tersebut yakni Virdika Rizki Utama. Selain itu, panitia pelaksana juga mengundang Rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Dr. Amir Maliki A sebagai panelis pertama. Selanjutnya, Aan Anshori ditunjuk sebagai panelis kedua.

Acaranya sendiri dimulai pada pukul 09.00 WIB. Di awal acara, kegiatan tersebut dibuka dengan penampilan musik dari perwakilan mahasiswa Unhasy, lanjut sambutan-sambutan baik dari ketua FUM juga ketua panitia acara.

Di hadapan ratusan peserta, Virdika mengatakan bahwa apa yang ditulisnya di buku “Menjerat Gus Dur” hanya pintu awal untuk meluruskan sejarah. Ia berharap ada pihak lain yang ikut melihat kejatuhan Gus Dur dari sudut pandang lainnya. “Saya berharap ada yang menulis dari sudut pandang lain. Sehingga semakin bagus. Bisa dari sisi media atau hal lainnya,” katanya.

Bagi Virda, salah satu motivasinya dalam menulis buku ini adalah keinginannya untuk meluruskan sejarah. Sehingga ia berharap generasi muda Indonesia tidak gagap sejarah masa lalu. Selama ini narasi yang dibangun di masyarakat yaitu Gus Dur turun karena terjerat kasus Bulog dan kesalahan pembubaran parlemen. Namun, sosok Gus Dur yang tetap idealis dan mengutamakan kepentingan bangsa membuat ia dikroyok dari berbagai pihak.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Jika tahu sejarah, maka narasi yang dibangun tidak keliru. Di buku ini saya tampilkan proses lengsernya Gus Dur. Gus Dur itu negarawan bukan politikus,” ujarnya.

Bak gayung bersambut, Rektor Undar Amir Maliki menjelaskan bahwa buku “menjerat Gus Dur” akan dijadikan buku pegangan wajib mahasiswa-mahasiswi Sosial Politik Undar. “Saya pastikan buku ini jadi rujukan utama di Sospol Undar,” tandasnya.


Pewarta: Devi Yuliana