Sumber gambar: http://www.kabarmakkah.com/

Oleh: Silmi Adawiya*

Al Quran adalah salah satu mukjizat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk dan bacaan untuk umatnya. Membacanya adalah bernilai ibadah dan ketenangan yang didapat. Begitu pun dengan ibu hamil, kondisi yang kadang kurang stabil dan melelahkan namun tetap dianjurkan untuk menyempatkan waktu untuk membaca Al Quran.

Surah Maryam adalah salah satu surah yang dikenal untuk bacaan ibu-ibu hamil. Surah Maryam terdiri dari 98 ayat yang hampir keseluruhan diturunkan di Makkah. Penamaan surah ini dengan surat Maryam karena tersurat kisah Maryam (ibu nabi Isa) yang bisa melahirkan putranya tanpa pernah dicampuri oleh seorang laki-laki. Perjuangan Maryam dalam menjalani masa kehamilan tanpa bantuan seorang pun, cacian masyarakat sekitarnya setelah kelahiran putranya dan keteguhan imannya memberikan banyak pelajaran yang luar biasa.

Ibu hamil memiliki kondisi psikologis yang lebih labil karena ketidakseimbangan hormon yang dialaminya. Oleh karena itu, poin penting pertama dalam membaca surah Maryam bagi ibu hamil adalah supaya kondisi emosionalnya lebih stabil. Selain membaca surahnya, lebih baik jika artinya pun dibaca. Dengan memahami kisah tentang Maryam yang harus menghadapi kehamilan seorang diri dengan izin Allah, maka akan terbangun rasa percaya diri saat harus menghadapi momen kehamilan yang tidak selalu berjalan lancar. Pada beberapa ibu hamil mungkin ditemukan halangan seperti kurang nafsu makan, sakit, pendarahan, atau hal-hal lain yang sifatnya memberatkan. Dengan melakukan usaha ini diharap Allah akan memberikan ketenangan hati dan ibu hamil bisa lebih tenang.

Berbaik sangka kepada Allah adalah hal penting yang perlu dimiliki oleh ibu hamil. Karena jika tidak, ia akan dihantui oleh rasa takut yang mencekam saat persalinan. Dalam kisah surat Maryam diceritakan bahwa sebelum pertolongan Allah, Maryam sempat putus asa sebab rasa sakit selama persalinan. Termaktub dalam QS Maryam ayat 23-25:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا. فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا. وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”

Selain ketenangan, manfaat membaca surat Maryam untuk ibu hamil adalah bisa diijabah doa-doanya untuk melahirkan dengan lebih mudah. Tentunya, sebagai seorang hamba setiap umat Islam harus senantiasa berdoa agar selamat di dunia dan akhirat. Salah satu keselamatan di dunia adalah bisa melahirkan dengan lancar dan sehat. Jadi, dengan membacanya seorang hamba akan lebih dekat dengan Tuhannya.

Allah pun tentu lebih ridha dengan hambanya yang berdoa dibandingkan yang tidak berdoa. Proses kedekatan spiritual inilah yang memberikan sugesti bagi ibu hamil untuk bisa melahirkan dengan mudah dan upaya untuk menjemput ridha Allah supaya bisa memudahkan kelahiran dan mengurangi rasa sakit.

Salah satu doa yang termaktub dalam surat Maryam adalah doa bagi ibu hamil untuk anaknya agar kelak menjadi anak yang berbakti. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:

وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا

“Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam ayat 14)


*Penulis adalah alumnus Unhasy dan Pesantren Putri Walisongo Jombang.