Kehadiran Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menjadi salah satu yang ditunggu oleh pengelola Santrinet Nusantara. Dalam forum Kopdar Akbar Santrinet Nusantara di Hotel Artotel Thamrin Jakarta, pengelola akun media sosial itu menyampaikan harapan pada Menteri Agama.

Tebuireng.online– Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi terlaksananya Kopdar Akbar Santrinet Nusantara yang merupakan salah satu rangkaian aktivitas peringatan Hari Santri Nasional 2019.

Di hadapan puluhan admin santrinet, Menteri Agama bicara soal konten atau isi yang perlu disebarluaskan dan metodologi atau pendekatan yang bisa ditempuh dalam menyebarkan konten dakwah ke khalayak lebih luas.

Selain konten dan metodologi penyebaran konten dakwah di media sosial, forum ini juga mencari solusi dari problema distribusi dan regenerasi pengelolaan akun media sosial.

“Perlu adanya desiminasi dengan cara membangun jaringan dengan pemilik akun yang sudah cukup besar. Ada teman-teman yang punya media isinya bagus, namun masih belum memiliki pengikut yang banyak. Sehingga itu juga perlu diperhatikan,” ungkapnya di hadapan puluhan admin santrinet, Jumat (20/9).

Selain itu, untuk menanggapi beberapa pertanyaan para peserta seputar metodelogi penyebarluasan konten dakwah, Lukman Hakim mengungkapkan kesederhanaan dalam pembuatan konten namun tepat sasaran, seperti mudahnya dipahami pesan yang diterima oleh masyarakat luas.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ini bagian dari kebiasaan kita yang instan. Kelebihan dari teman-teman yang menjelaskan agama hitam putih, halal dan haram, mudah ditangkap oleh khalayak, maka syarat kita menyikapi lebih cepat memberikan pendapat dan pandangan dengan cara menyebarkan inti ajaran agama yang bisa memaparkan keragaman dengan jelas serta mudah dipahami dengan pemakaian bahasa sederhana,” tegasnya.

Isu hijrah, menjadi salah satu contoh yang sedang diganderungi oleh milenial. “Cobalah buat, misal hijrah itu tidak memutus silaturahmi dengan keluarga, atau konten lain yang lebih cepat ditangkap oleh khalayak terhadap pesan yang dimaksud,” pesannya.

Menurutnya, kalau media sosial tidak diisi dengan konten-konten modertisme perdamaian, maka akan diisi dengan konten yang ekstrim. “Kita membangun pengamatan konten, di sisi lain kita juga bangun jaringan. Agar distribusi lebih meluas. Kita sudah mulai membangun, meski belum begitu luas. Kita punya forum khusus untuk hal ini,” ungkap Menteri Agama.

Dalam forum khidmat itu, salah satu admin santrinet menyampaikan pada Menteri Agama agar pengelolaan media sosial ikut dilindungi dan didukung dengan program-program penguatan pengelolaan dari pihak Kementerian.

Saat itu juga, Lukman Hakim Saifuddin, sebagai Menteri Agama menyetujui dan meminta pihak penyelenggara untuk mwnundaklanjuti usulan-usulan yang ada.

“Hal tersebut tentu sebagai upaya membangun dan mengembangkan akun-akun dakwah untuk masyarakat dalam mengedukasi, baik secara narasi yang bersumber dari jurnal atau hal-hal yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, misalnya berbentuk video pendek,” tandasnya.