tebuireng.online– Gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid memang selangkah lagi akan terwujud. Namun pemberian gelar tersebut secara resmi belum bisa dilakukan pada moment peringatan Hari Pahlawan tahun ini. Hal itu disampaikan Mensos Khofifah Indar Parawansa saat berziarah ke makam Gus Dur pekan lalu. Adik Gus Dur, KH. Salahuddin Wahid pun memaklumi hal tersebut.

Gus Sholah panggilan akrab beliau, mengatakan bahwa penetapan gelar kepahlawanan adalah wewenang pemerintah. “Kami paham sepenuhnya, bahwa masalah itu adalah wewenang pemerintah. Pemerintah berwenang untuk menetapkan apapun yang menurut pemerintah itu baik,” ungkap beliau, seperti yang dikutip dari Jawa Pos Radar Jombang hari ini (10/11/2015).

Gus Sholah menambahkan, bagi keluarga Gus Dur, batalnya penetapan ini, tidak diambil masalah. Menurut Pengasuh Pesantren Tebuireng ini, Keluarga tidak pernah mendesak agar Gus Dur ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. Gus Dur pun, lanjut Gus Sholah tidak pernah bercita-cita mendapatkan gelar itu.

“Saya pikir kita semua paham Gus Dur tidak pernah bercita-cita untuk seperti itu (menjadi Pahlawan Nasional, Red). Apa yang dilakukan Gus Dur selama ini ya karena kecintaannya kepada Indonesia. Tidak mengharapkan imbalan seperti itu,” lanjut Gus Sholah. Untuk penghargaan, Gus Sholah mengembalikan kepada publik, mau menghargai atau tidak.

Gus Sholah juga menampik isu yang beredar bahwa penetapan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur menjadi lamban sebab adanya keberatan dari pihak keluarga. Gus Sholah menegaskan bahwa tidak ada penolakan dari pihak keluarga. “Malah kami bersyukur, bergembira, bila Gus Dur ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Kami selaku keluarga justru mendukung penuh bila memang itu terjadi,” tambah Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurut Gus Sholah jika bisa ditetapkan, akan menjadi sejarah baru bagi bangsa ini, dimana kakek, ayah dan cucu mendapatkan gelar kepahlawanan. Seperti yang diketahui, kakek Gus Dur, Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dan ayahandanya KH. A. Wahid Hasyim telah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. “Itu merupakan rekor, tidak hanya di Indonesia, tapi di dunia hanya satu-satunya,” terang beliau. Suami Nyai Hj. Faridah ini juga mengatakan bahwa penganugerahan gelar tersebut juga menjadi kebanggaan bagi NU. Namun, sekali lagi Gus Sholah mengatakan bahwa itu adalah wewenang pemerintah.

Sebelumnya, pada Sabtu (07/11/2015), Mensos Khofifah berkunjung ke Pesantren Tebuireng, untuk berziarah sekaligus menjenguk putranya yang kebetulan nyantri di pesantren tersebut. Pada kesempatan itu, Khofifah menjelaskan prihal ditundanya penetapan gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur. Khofifah menerangkan bahwa proses pengkajian di Dewan Gelar sudah selesai, tinggal menunggu saat yang tepat.

Pada tahun ini Presiden Joko Widodo di Istana Negara telah menetapkan lima Pahlawan Nasional baru. Kelimanya adalah Almarhum Mas Isman, Almarhum Komjen Pol (purn) H. Muhammad Jasin, Almarhum I Gusti Ngurah Made Agung, Almarhum Ki Bagus Hadikusumo, dan Almarhum Bernard Wilhem Lapian. (abror)