Pengurus dan anggota UPTQ Unhasy foto bersama usai mengikuti acara. (foto: masrukhin)

Tebuireng.online— Unit Pengembangan Tahfidzul Qur’an (UPTQ) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) kembali gelar kegiatan tahunan yang meliputi pelantikan pengurus baru dan masa orientasi anggota (MOTTA) pada 5-6 Desember 2024. Acara ini berlangsung di sebuah resort di kawasan wisata Wonosalam, Jombang, dengan diikuti oleh pengurus dan anggota baru yang terlibat dalam kegiatan pengembangan hafalan dan pemahaman al-Qur’an.

Pada Tahun Akademik 2024/2025, UPTQ Unhasy mencatat sejarah baru dengan terpilihnya Arifah Liqo’ Robbani sebagai Ketua UPTQ perempuan pertama. Arifah, yang juga mahasiswa semester tujuh Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, menggantikan Nur Fikri Abdillah, ketua sebelumnya yang kini melanjutkan studi di jenjang magister di salah satu perguruan tinggi di Jogja. Pelantikan pengurus baru dilakukan secara virtual oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Chamdan Masyhuri, M.Kom., yang tidak dapat hadir secara langsung.

Setelah pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan orientasi anggota yang terdiri dari seminar dan bedah buku. Sesi pertama seminar menghadirkan Masrokhin, Ketua Program Studi Hukum Keluarga Unhasy sekaligus pembina UPTQ Unhasy, menyampaikan materi tentang pentingnya kaderisasi dalam sebuah organisasi.

Dalam hal ini ia mengangkat contoh-contoh pengkaderan dalam sejarah Islam, seperti metode yang diterapkan Nabi Adam, Nabi Musa, hingga Nabi Muhammad. Dalam al-Qur’an banyak model pengkaderan bisa dirujuk. Pengkaderan untuk kader pioneer, misalnya, ada pendidikan model doktriner (talaqqo, talqin) kepada Nabiyullah Adam. Tipe mengusulkan kader unggul oleh Nabi Musa atas Nabi Harun untuk menduduki jabatan tertentu juga sebuah bentuk pengkaderan. Bagaimana Nabiyullah Khodlir mendidik Nabi Musa sebagai sosok super bandel dengan caranya bisa dirujuk. Mengusulkan diri sendiri dengan memperkenalkan kapasitas dan kemampuan atas kelayakannya mengemban sebuah jabatan dicontohkan oleh Nabiyullah Yusuf.

Masrokhin menerangkan di antara langkah kunci pengkaderan terletak pada siapa yang menjadi pimpinan yang akan membentuk kader penerusnya. Seperti sosok Dzul Qornain yang disebut dalam surat al-Kahfi sebagai pemimpin yang mampu menemukan potensi bawahannya adalah contoh terbaik. “Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat menciptakan pemimpin-pemimpin berikutnya dengan memahami potensi setiap anggotanya,” terangnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sesi kedua seminar bertema “Menanamkan Cinta Al-Qur’an di Kalangan Mahasiswa” dipandu oleh Dr. Ning Nur Millah Muthohharoh dari Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng. Dr. Ning menyampaikan pentingnya menanamkan cinta Al-Qur’an pada mahasiswa, meskipun menghadapi tantangan seperti kesibukan dan lingkungan yang kurang kondusif. Ia juga berbagi tips agar mahasiswa dapat lebih konsisten dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an yakni dengan meluangkan waktu.

Baca Juga: Delegasi UPTQ Unhasy Juarai Musabaqah Hifdzil Qur’an di UIN Tulungagung

“Jangan menunggu waktu senggang untuk al-Qur’an tetapi luangkan waktu khusus untuk al-Qur’an meski tidak menunggu waktu senggang,” pesannya.

Tidak hanya itu, Ning Millah juga mengapresiasi atas kegiatan yang telah dilaksanakan dan diprogramkan oleh UPTQ Unhasy.

“Implementasinya sudah bagus, kegiatannya strategis, menyediakan fasilitas, tinggal para penggunanya,” ucapnya.

Lebih lanjut, dijelaskan  pula bahwa dalam berkegiatan yang paling penting adalah kehadiran, permasalahan paham atau tidak yang dikaji adalah urusan belakang. Kemudian untuk kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh UPTQ seperti berupa setoran hafalan, tadarusan, tahsin (memperbaiki bacaan), sambung ayat yang dihafal, qiro’ah bit taghoni, bersama melafalkan nadzom (dengan tema-tema al-Qur’an), kajian ‘Ulumul Qur’an dan sejenisnya serta kegiatan bersama antara dosen dan mahasiswa dalam bidang ke-al-Qur’anan.

“Di dalam kegiatan, dokumentasi bukan hanya dokumentasi kegiatannya, juga dokumentasi ilmunya, hasil kajiannya,” tambah Ning Millah.

Acara dilanjutkan dengan bedah buku yang berjudul “METODE LAM (Lafal, Asosiasi, Makna)” karya Dr. Ning Nur Millah, yang memberikan solusi praktis bagi para penghafal al-Qur’an, terutama dalam menghafal ayat-ayat mutasyabihat yang seringkali memiliki kemiripan redaksi.

Ketua UPTQ Unhasy periode 2024/2025, Arifah Liqo’ Robbani, yang juga bertindak sebagai moderator, mengakhiri kegiatan dengan berbagi cerita inspiratif dari keluarga Kiai Wahid Hasyim yang selalu membawa mushaf al-Qur’an dan istiqomah dalam membaca al-Qur’an setiap hari.

Ketua panitia MOTTA 2024, Ulin Nuha, berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian dari langkah Unhasy dalam mewujudkan visi “Real university of pesantren.” yang sejati. Dengan adanya pelatihan kaderisasi dan penanaman kecintaan terhadap al-Qur’an, diharapkan UPTQ Unhasy dapat mencetak generasi muda yang militan dan loyal terhadap nilai-nilai keislaman di dunia kampus.



Pewarta: Masrokhin & Ilvi