Gus Variz Muhammad Mirza memberikan mauidhoh hasanah dalam acara penutupan Pesantrif dan maulid Nabi Muhammad di SMK Plus Khoiriyah Hasyim. (foto: smkplus)

Tebuireng.online— Dalam rangka penutupan PESANTRIF (Pekan Santri Kreatif) dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriyah, SMK Plus Khoiriyah Hasyim menggelar acara di lapangan sekolah pada Kamis (19/09/2024). Acara ini dihadiri oleh Gus Variz Muhammad Mirza, Wakil Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Mahmud, para masyayikh, tamu undangan, dan santri  SMK Plus Khoiriyah Hasyim.

Maulid nabi dan penutupan Pesantrif ini diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh siswa SMK Plus Khoiriyah Hasyim, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Tebuireng.

Beberapa sambutan juga disampaikan salah satunya dari Ketua Panitia, M. Wahyu Candra yang mengungkap alasan Pesantrif digelar. “Tujuan dari PESANTRIF adalah untuk meluapkan bakat dan minat santri pada bidangnya masing-masing,” ungkapnya.

Wakil Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Mahmud juga menyampaikan sambutan yang berisi harapannya atas terlaksananya kegiatan ini.

“Harapan kami kepada santri-santri SMK Plus Khoiriyah Hasyim semoga terus menjaga dan merawat kegiatan ini dan terus menggali potensi-potensi yang ada,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ustatdz Mahmud mengaku yakin di tahun yang akan datang juga akan lebih baik dari pada saat ini, “selamat dan sukses buat tim pelaksana PESANTRIF tahun ini semoga selalu meningkatkan energi positive di setiap pikiran dan tindakan untuk menuju hal-hal yang lebih baik,” imbuhnya.

Mantan Kepala Sekolah, Hadi Mulyono juga turut memberikan sambutan dalam acara tersebut, yang memberikan penjelasan tentang asal muasal SMK itu didikan. “Didirikannya SMK ini adalah harapan dari Dzurriyah Tebuireng yang menginginkan santri yang menguasai bidang IT,” terangnya.

Santri SMK Plus Khoiriyah Hasyim menerima penghargaan atau hadiah dalam Pekan Santri Kreatif. (foto: smkplus)

Menuju acara selanjutnya yaitu sholawat dan mahalul qiyam dengan diiringi oleh tim hadroh SMK Plus Khoiriyah Hasyim. Selanjutnya Gus Variz Muhammad Mirza, sebagai penceramah, bertanya kepada para hadirin apakah Nabi Muhammad cinta kepada umatnya?

Dijawablah oleh beliau dengan kisah Rasulullah saat mendapatkan harta rampasan perang (ghanimah), disitu Rasulullah membagikan harta rampasan perang kepada mu’alaf dan kaum muslim yang ikut berperang, mu’alaf tersebut mendapatkan harta rambasan yang cukup banyak, sedangkan kaum muslim yang sudah lama memeluk agama islam hanya mendapatkan sedikit.

Gus Mirza juga menceritakan, ada seorang munafik yang bertanya kepada Rasulullah, “Ya Muhammad, kenapa aku yang sudah lama memeluk agama islam mendapatkan harta yang sedikit sedangkan orang yang baru masuk islam (mu’alaf) dan ikut berperang mendapatkan harta yang lebih banyak?” Rasulullah menjawab “Apakah kamu iri dengan mereka yang pulang membawa harta sedangkan kamu pulang membawaku”. Dan Nabi Muhammad SAW berkata “Hidupku untukmu dan matiku untukmu,” itu adalah bukti cintanya Nabi Muhammad kepada umatnya.

Setelah mauidhoh hasanah, acara diakhiri dengan pembacaan doa yang dibawakan oleh Gus Variz Muhammad Mirza, dan ditutup dengan beberapa pentas seni dari santri SMK Khoiriyah Hasyim yaitu pertunjukan puisi beruntun dan drama.



Pewarta: M Najihul Fahmi/M Kenzha Nur Atif