YAI KA’ DAN MODERNISME
Di zaman saya nyantri di pesantren Tebuireng, santri-santri memiliki forum berlatih menjadi “singa podium” di setiap pertemuan malam selasa yang dihelat oleh tiap tiap komplek pondok atau asrama santri dan setiap jumat usai shalat jumat oleh Organisasi Daerah. Yang disebut terakhir ini merupakan wadah bernaung berdasarkan asal muasal para santri, ada yang berbentuk dan berlingkup provinsi dan ada pula kedaerahan sifatnya sebatas kabupaten dan kota. Jangan tanya, betapa riuh, adu nyaring dan tak ada yang mau kalah dan bersautan suara dari aktivitas belajar pidato yang menyebar lewat toa masing masing. Ini berlangsung secara rutin setiap malam selasa dan jumat yang mesti diikuti santri dan ada sangsi bagi pelanggarnya.
Suatu saat Yai Ka’ tersenyum mendengar santri yang tengah berpidato bersinggungan soal “Santri dan Kemoderenan”. “Apik iku, pidatone sopo yo. Kok aku koyok kenal suarane ?”, tanya Yai Ka’. Setelah saya perhatikan betul karakter suaranya, saya sampaikan kepada beliau bahwa yang tengah berpidato berapi api itu adalah si “kribo” Asy’ari di komplek H yang penghuninya bagian atas semua berasal dari DKI dan yang bawah dari Jateng. “O, pantes”, komentar pendek Yai Ka’. Asy’ari, di antara murid beliau yang dikenal memiliki talenta berpidato. “Lha yo, lha opo wong Islam repot ngurusi moderan-moderen. Sing penting, nyok opo carane dadi wong Islam sing apik. Moderan-moderen iku asale teko endi, kampanyene sopo lan kepentingane sopo ?”.
Mestinya, tak boleh mengamini begitu saja dan larut dengan suguhan modernisme. Termasuk, neo modernisme dan postmodernism. Karena berlebih lebihan dan keliru “men-Tuhan-kan” rasionalisme dan empirisme. Rasanya, seandainya Aguste Comte masih hidup, dia telah “kecelik” dan bakal menarik tesisnya. Agama itu bukan masa lalu dan masa depan adalah yang serba positivisme. Filosof Marlux-pun mengokohkan, saat ini bergelinding era yang disebutnya “the age of religion”.
(Catatan: H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)