LAIN NURCHOLIS, LAIN PULA YAI KA’

Nurcholis Madjid pernah menuliskan “penyesalannya”, pesantren di Indonesia tak berkembang seperti “pesantren” di Amerika Serikat. Di negerinya Obama, Havard University yang didirikan oleh pendeta Havard di dekat Boston semula merupakan “pesantren”. Meski, pengertian pesantren yang digunakan di sini masih memunculkan perdebatan. Menurut Cak Nur, jika tak karena datangnya penjajahan dan perkembangan pesantren berlaku seperti metamorfosis Havard University, mungkin perguruan yang hebat di negeri ini bukan UI, IPB, ITB, UGM, Undip dan Unair. Melainkan universitas Tebuireng, Termas, Krapyak, Lasem, Bangkalan dan seterusnya.

Dengan masuknya masa penjajahan, perkembangan pesantren di nusantara–versi teori Cak Nur–mengalami perkembangan “a historis” dan keberadaan pesantren cenderung bertumbuh di desa. Namun Yai Ka’ melihatnya dari sisi yang lain, justru pesantren seharusnya berpeluk mesra dengan keistiqamahan fungsi yang dijalaninya : tempat ber-tafaqquh fi al-din atau thalab al-ilmi. Pesantren tak perlu mengambil fungsi yang lebih jauh dari “line” dari fithrah-nya. Bagi Yai Ka’, di situlah bisa dilihat keberhasilan kiai dan pesantren melahirkan kiai kiai hebat di masa lalu. Yang hinggi kini, tak bisa ditandingi oleh produk pesantren belakangan, kendati ada yang mengklaim sistem tata kelola dan sarana pesantren lebih moderen.

Untuk tidak membandingkan dengan pesantren dan generasi-nya yang lebih jauh, penggal-lah perkembangannya mulai menakar kualitasnya dari generasi syech Cholil Bangkalan. Rasanya tak berlebihan bila mengatakan, ibaratnya pesantren berikut produknya mengalami terjun bebas. Walau tak menutup mata, pembandingan seperti ini pasti ada yang menuding tak relevan. Terlalu banyak varian yang mesti disertakan untuk melakukan analisis pesantren belakangan ini dan menyimpulkannya secara adil, fair dan obyektif.

(Catatan:  H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online