TAK BUTUH PERSONAL BRANDING

Permata tetap permata, meski ada yang sirik menaburi lumpur. Belepotan lumpurpun menyembul kilauan sinarnya, apalagi sembari sedikit saja diguyur dengan air bakal kembali menyemburat sinar itu dan begitu mempesonanya. Permata itu tak ubahnya Yai Ka’, tak melakukan apa apa-pun orang demikian menghormatinya.

Kharismanya semburat tanpa rekayasa dan kehormatan diraih tanpa perlu melakukan ikhtiar untuk itu. Ya, kharisma dan kehormatan muncul lantaran kealiman dan keluhuran lakunya beliau. Pengajian yang selalu ramai dikuti oleh kalangan santri dan tak ada yang bisa menandingi penyimaknya. Ini-pun tanpa publikasi yang mencolok dan mendorong-dorong para santri untuk mengikutinya. Mekanistik, begitu ada informasi Yai Ka’ memulai pengajian dengan membaca kitab tertentu, bak seperti ada gula, semutpun begitu rapi mengitarinya.

Beda dengan budaya topeng dan “personal branding” yang saat ini lagi musim. Begitu mudah ditemui, pribadi seseorang dilpoles habis habis-an agar memantik ketertarikan dan meloloskannya dalam kompitisi jabatan dan kekuasaan. Kapasitas seseorang yang terbatas dikatrol sekuat tenaga melalui manipulasi pencitraan. Ketak patutan disulap dan rame rame bak koor disebut sebagai kepantasan.

Zaman ini memasuki era hoprikrisi didendandangkan demikian merdu dan lingkunganpun turut melagukannya. Personal branding seperti tiupan seruling yang menghanyutkan pendengarnya. Terlena, dan menjadikan yang mestinya dianggap tak elok berubah dalam sekejap menjadi sesuatu yang harus didukungnya.

Berbeda, Yai Ka’ tak butuh personal branding. Beliau tak menggunakan make up agar dinilai menarik dan tampan, karena selain memang tampan, beliau tak menyukai berbohong, manipulisasi dan meremehkan orang lain. Dus, potret Yai Ka’ begitu netral, alim, zuhud, wara’, qana’ah. Inilah–kendati Yai Ka’ tak suka berbohong— demikian terasa bahwa beliau junstru didera kehilangan yang dibuatnya sendiri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

(Catatan:  H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)