KITAB KUNING, WAYANG, DAN DANDUT

Usai pengajian kitab di madrasah Tsanawiyah, musik dangdut mulai mengalun di kamar Yai Ka’. Rhoma Irama, Muhsin Alatas, Mansur S, Mashabi–untuk menyebut sebagiannya–adalah penyanyi favoritnya. Khusus kamar saya, i satu al-Azhar, bisa menikmati suguhan dan pilihan lagu yang tengah diputar Yai Ka’ karena salon di kamar saya kabelnya diparalelkan dengan kabel salon beliau. Full dangdut mulai pukul 21.00 hingga tengah malam dan berlanjut dengan menyimak siaran langsung lewat radia.

 Bila ustdaz atau kiai menyukai dangdut itu jamak, namun untuk hobi menggemari wayang tak tertandingi kiai yang lain. Yai Kai begitu fasih merekonstruksi cerita wayang, berikut filosofinya. Tak jarang analog dunia perwayangan dirujuknya sebagai varian penting dalam ceramah ceramahnya. Bersanding alunan irama dangdut atau menyimak wayang itulah Yai Kak melakukan muthala’ah kitab setiap malamnya. Suntuk setiap malam hingga shubuh menjelang. Qiyam al-lail berlanjut shubuhan, purna keduanya kamar Yai Ka’ gelap dan pintu dibuka saat dhuha telah tiba. Kembali rutinisme menjemput, Honda GL dengan suara knalpot menderu deru meluncur ke warung Pak Syahri atau terkadang ke Mat Faqih untuk sarapan pagi. Hanya dua atau tiga jam Yai Ka’ mengajar dan itupun tak setiap hari.

Sepertinya, beliau begitu sempurna setiap mengajar. Murid muridnya tak ada yang tak merasa puas, karena selain materi sangat dikuasainya, juga cara menyuguhkan materi pelajaran demikian efisien dan efektif. Meski, minta ampun, soal yang beliau buat saat ujian tak ada yang tak menyebut sangat sulit. “Tapi, ojok khawatir. Masio nilai ujian elek, mek gelem melok bal-balan, iso wae dadi apik”, ujar Yai Kak sambil menyebulkan senyumnya yang khas menghibur kami yang was was dengan hasil ujian Tauhid yang diampu Yai Ka’. Daur dan geliat kehidupan kehidupan Yai Ka’ tampak sepi saat siang hari, kecuali bila ada jam mengajar di pagi dan siang hari atau jika ada jadwal bermain sepakbola. Jika tak ada, yang terlihat rame ketika malam hari dan siang hari begitu sepi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online