Nyai Khoiriyah Hasyim, seorang tokoh perempuan berpengaruh dalam sejarah pesantren Indonesia, dikenal sebagai sosok yang teguh dalam prinsip. Salah satu nasihat yang pernah beliau sampaikan kepada Kiai Muhsin dalam buku Nyai Khoiriyah Hasyim karya Amirul Ulum adalah, “Muhsin, jangan pernah mengaitkan dirimu dengan saya. Jadilah dirimu sendiri.” Pesan ini menekankan pentingnya menjadi diri sendiri, sebuah nilai yang relevan bagi setiap generasi.
Siapa Nyai Khoiriyah Hasyim? Nyai Khoiriyah Hasyim adalah putri dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Hasyim Asy’ari, yang juga menjadi penggerak di balik kemajuan pendidikan pesantren bagi kaum perempuan.
Dalam didikan ketat ayahnya, ia tumbuh menjadi sosok yang Alimah—wanita yang sangat mendalami ilmu agama dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Meski berada di bawah bayang-bayang figur besar seperti Kiai Hasyim Asy’ari, Nyai Khoiriyah selalu mengupayakan untuk tetap berpegang pada identitasnya sendiri.
Baca Juga: Kala Nyai Khoiriyah Merukunkan Pak Ud dan Kiai Karim
Kesungguhan dalam Menuntut Ilmu
Nyai Khoiriyah dikenal karena kesungguhannya dalam mencari ilmu. Pendidikan ketat dari Kiai Hasyim Asy’ari tak hanya membuatnya menguasai berbagai bidang keislaman, tapi juga menjadikannya teladan bagi perempuan Muslimah lainnya. Ia menunjukkan bahwa pendidikan, terutama ilmu agama, adalah kunci bagi seseorang untuk memahami hakikat diri dan tujuan hidupnya.
Satu hal yang menarik dari sosok Nyai Khoiriyah adalah optimisme dan kepercayaannya kepada Allah SWT. Dalam setiap langkah hidupnya, ia selalu percaya pada rencana Allah dan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam kapasitasnya sebagai hamba-Nya. Sikap ini mencerminkan kemandirian yang dilandasi oleh keyakinan yang kokoh, sebuah pesan penting bagi siapa saja yang ingin menjadi pribadi yang tangguh dan berintegritas.
Baca Juga: Nyai Khoiriyah Hasyim: Inspirasi Kaum Perempuan Pesantren
Pesan Nyai Khoiriyah kepada Kiai Muhsin untuk “menjadi diri sendiri” bukan hanya soal kemandirian, tetapi juga soal pemahaman akan potensi diri yang telah Allah SWT berikan. Menjadi diri sendiri dalam perspektif Islam berarti menjalankan peran kita sebagai hamba-Nya dengan penuh kesadaran, tanpa perlu bergantung atau membandingkan diri dengan orang lain.
Nyai Khoiriyah Hasyim mengajarkan bahwa menjadi diri sendiri adalah bagian dari menjalankan takdir yang telah Allah tetapkan. Dengan kesungguhan dalam menuntut ilmu, optimisme, dan kemandirian, kita bisa mengembangkan potensi yang ada pada diri kita dan menjalani hidup dengan penuh keyakinan. Pesan ini relevan tak hanya bagi perempuan, tapi juga bagi siapa saja yang ingin menemukan jati diri dan tetap setia pada prinsip yang benar.
Penulis: Vira Laily Maghfiroh