Tebuireng.online- Setelah kader diklat angkatan 13 dan 14 menjalani pelatihan di balai diklat Pesantren Tebuireng selama kurang lebih dua bulan, jajaran pimpinan pondok di antaranya Ustadz Akhmad Halim M.Pd. I., (Kepala Diklat), H. Agus Mughni (Mudir Bidang Pesantren Cabang), Ustadz Iskandar, S.H.I. (Kepala Pondok TBI Pusat), Ustadz Slamet Habib (Wakil Kepala Pondok TBI Pusat), Ustadz M. Toha (Sekertaris Pondok TBI Pusat) dan Ustadz Umbaran, S.H.I. (Kepala Pondok TBI Jombok) melakukan penyeleksian dengan bermusyawarah terhadap nama-nama pembina untuk penempatan pengabdian pembina yang ditugaskan ke pondok Tebuireng Pusat maupun sekitar dan cabang sesuai dengan potensi serta kebutuhan masing-masing pondok. Turut hadir H. Lukman Hakim sebagai Mudir Bidang Kepembinaan Pondok Tebuireng yang memberikan sambutan pertama pada acara tersebut yang dilaksanakan di balai diklat, Rabu(15/06/22).

Dalam sambutannya, Bapak H. Lukman mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta diklat yang telah mengikuti latihan diklat dan ucapan terima kasih pula beliau sampaikan kepada Ustadz Halim selaku kepala diklat yang dengan istiqamah dan ikhlas mengajari. “Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan bisa menangkap, meskipun tidak seratus persen, minimal lima puluh persen,” harapnya.

 “Sebelum kita menentukan pondok untuk tempat kalian mengabdi di Tebuireng baik di pusat maupun di cabang kami melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan segenap pimpinan masing-masing pondok karena dengan musyawarah kita bisa menemukan salah satu alat pemersatu dari pemikiran kita,” tambahnya

Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa diklat membentuk dan menguatkan perjalanan untuk menciptakan kebersamaan serta kekompakan. Karena tanpa kebersamaan maka tidak akan ada apa-apanya, dengan kebersamaan lah akan tercipta kekuatan-kekuatan. Oleh karena itu beliau sangat berharap besar kepada kita khususnya kepada para pembina putri untuk kuatkan kebersamaan dan saling mengisi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Kita menjadi bagian dari Tebuireng yang diberikan amanah oleh para masyayikh adalah sebuah kemulian yang tidak semua orang mendapatkan amanah itu. Janganlah jadikan beban laksanakanlah dengan ikhlas, kalau sudah ikhlas dan melaksanakan tanggung jawab dengan kebersamaan sebagai prioritas semuanya tidak akan merasa terbebani,” ungkapnya. Menurut beliau, mengabdi di Tebuireng jangan hanya dua tahun, kalau bisa selama-lamanya. Niati mengabdi dan mencari barokah di Tebuireng.

Bapak Mughni selaku bagian kepala cabang juga memberikan sambutan tentang penugasan pondok untuk para pembina, yang di mana pun ia ditugaskan supaya dengan ikhlas menerimanya. “Pembina akan membentuk karakter santri, trik-trik untuk membentuk karakter santri satu dengan yang lainnya tentu tidak sama, akan tetapi dari perbedaan karakter itulah kalian semua akan mudah mengahadapi berbagai macam karakter saat di masyarakat nanti,” tegasnya.


Pewarta: Qurratul Adawiyah