Deby Cahyadi, Ketua baru Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Hasyim Asy’ari memberikan sambutan setelah terpilih pada Kamis (04/05/2017). Foto: Masnun

Tebuireng.online—Setelah melalui proses pencalonan ketua, seleksi calon, dan pemilihan, didapuklah Deby Cahyadi sebagai ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Hasyim Asy’ari ke-30. Pemilihan ketua komisariat merupakan agenda terakhir dan paling utama dalam kegiatan Rapat Tahunan Komisariat (RTK) PMII Hasyim Asy’ari, Kamis (04/05/2017).

Setelah serangkaian agenda rapat dilaksanakan oleh peserta RTK, dilakukanlah pemilihan ketua calon komisariat ke-30. Pembacaan tata tertib pemilihan ketua komisariat dilakukan oleh Ircham Ali, Sekretaris Umum PC PMII Jombang. Persidangan berjalan lancar tanpa ada tindak kekerasan. Saat pencalonan terdapat dua nama yang lolos, yakni Nurul Hidayat dari Rayon Yusuf Hasyim dan Deby Cahyadi dari Rayon Syariah.

Mereka berdua mampu melewati syarat-syarat yang telah ditentukan dalam tata tertib pemilihan ketua. Saat pemilihan, Deby Cahyadi memiliki 26 suara dan Nurul Hidayat 6 suara. Maka sahlah Deby menjadi ketua Komisariat Hasyim Asy’ari ke 30.

Seusai terpilihnya Deby Cahyadi menjadi ketua komisariat Hasyim Asy’ari yang ke-30, langsung diadakan penutupan kegiatan RTK. Titik Hidayati, Ketua Komisariat Demisioner mengatakan “Harapannya ke depan, tetap menjalin hubungan baik dengan birokrasi Universitas Hasyim Asy’ari dan Ma’had ‘Aly Hasyim Asy’ari.”

Deby Cahyadi merupakan mahasiswa Jurusan Ahwalus Syasiyah atau Hukum Keluarga, Fakultas Syariah.  Sebelumnya, dia adalah ketua rayon Syariah PMII Hasyim Asy’ari periode 2015/2016.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Sungguh bagi saya amanat yang sangat besar untuk mampu melanjutkan kebesaran nama dari komisariat kita,” ungkap Deby dalam memulai sambutannya.

Visi yang dia junjung adalah terwujudnya PMII Hasyim As’ari yang dapat melahirkan kader mandiri,  percaya diri, berwawasan luas berdasar Pancasila dan Aswaja. Sedangkan misinya adalah mendorong semangat kemandirian kader, memperkuat karakter kepemimpinan kader, penguatan komunikasi dan koordinasi kelembagaan yang efektif, dan back to campus.

Deby menginginkan keegaliteran, kebersamaan dan tanpa pembeda-bedaan satu sama lain. Bekerja sama tanpa memandang warna kulit, hitam-putih, gemuk-kurus, atau senior dan junior. Semua harus menjadi satu dalam mencapai tujuan. “Esensi dari organisasi itu bersama, bukan pada ketua,” pungkas mahasiswa asal Banten tersebut.


Pewarta:              M. Masnun

Editor:                 Farha K.

Publisher:            Farha Kamalia