Tebuireng.org- Museum Islam nusantara yang rencananya akan di bangun di sekitar pesantren Tebuireng Jombang tidak jadi dibangun tahun ini, dikarenakan pengajuan pembangunan Museum Islam Nusantara di pemerintahan pusat, tender anggarannya belum mendapat izin.

“Proses kebijakan anggaran belum dapat izin” tutur Gus Sholah saat ditemui dikediamannya pada (19/9).

KH. Shalahudin Wahid akan terus mengupayakan terealisasinya pembangunan Museum Islam Nusantara. Karena museum ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana proses Islam masuk ke Nusantara khususnya para peziarah yang jumlahnya 1,5 juta orang pertahun yang datang ke makam Gusdur maupun KH. Hasyim Asy’ari.

“Didirikan bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para peziarah diatas 1,5 juta orang per tahun yang datang ke makam Gus Dur maupun mbah Hasyim juga dapat mengunjungi museum. pembangunan Museum Islam Nusantara tidak hanya untuk mengenang keluarga Tebuireng tetapi memberikan informasi berbagai hal tentang Islam seperti sejarah proses Islam masuk ke nusantara, bagaimana dakwah Islam masuk di Indonesia yakni dengan jalan kultural, melalui budaya setempat, dialog yang baik, sehingga 90% warga yang semula beragama Hindu dan Budha tertarik memeluk agama Islam, Islam disebarkan dengan damai” terangnya.

Museum Islam Nusantara  akan memberikan pula tentang informasi perkembangan pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, dan menunjukan kemerdekaan Indonesia ini direbut oleh semua komponen bangsa Indonesia termasuk kyai dan pesantren.(nzl)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online