tebuireng.online – Demi meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan pesantren. Kiai pesantren Cak Jahlun punya rencana untuk mengubah sistem pengajaran dengan sistem moving class. Mengingat sistem masih baru dan asing di telinga, maka bapak Kiai mendatangkan pakar pendidikan dari Surabaya untuk memberikan pemahaman mengenai sistem tersebut.
Pak Ali, pakar pendidikan dari Surabaya memberikan presentasi mengenai program “moving class” kepada jajaran kepala sekolah , guru, dan santri-santri senior. “Moving Class” adalah metode pengajaran yang tidak hanya dalam satu kelas saja, namun bisa berpindah-pindah dari satu kelas ke kelas lain sesuai materi pelajarannya.
Baru saja Pak Ali memulai presentasinya, dari arah belakang ada peserta yang mengacungkan jari. “Interupsi pak!! Perkenalkan nama saya Jahlun (dengan rasa percaya diri tingkat kecamatan). Saya ingin menanggapi presentasi bapak. ” Oh, Iya Silahkan” Sahut pak Ali. “Begini, pak. kalo sistem ngoving class…eh voming class..eh…apapun itu, maka sistem ini sebenarnya sudah biasa dilakukan oleh pesantren kami. Kelas kami sudah biasa pindah-pindah kelas. Kadang kamar dibuat kelas, masjid bisa, kadang serambi wisma. Apalagi kalau musim hujan, Moving Class terus, Pak Ali.” Kata Jahlun. Pak ALi dan hadirin tercengang dan bertanya ” Lha kenapa kok bisa begitu?” Tanya Pak Ali dengan penasaran. ” karena selalu bocor cor atapnya hehehehe” Jaab polos Cak Jahlun. Pak Kyai, Pak Ali, dan para peserta : “%^65&^&&%#$$^%$!!!*” (Cak Jahlun)
dari Buku Karangan Cak Mudhfar Ma’ruf (Guyon Bareng Cak Jahlun Terbitan Pustaka Tebuireng)