Oleh: Albii*
Setiap hari adalah hari kasih sayang yang selalu tercurah dari seorang ibu, begitu pun demikian seorang anak pada ibunya. Namun kita tak bisa memungkiri, bahwa sejarah mencatat, ada hari spesial untuk merefleksikan itu, yakni hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.
Peringatan Hari Ibu adalah momen penting untuk menghormati peran dan kontribusi luar biasa para ibu di seluruh dunia. Sejarah Hari Ibu berasal dari inisiatif individu dan gerakan sosial yang berjuang untuk mengakui serta mengapresiasi peran ibu dalam keluarga dan masyarakat secara lebih luas.
Perayaan Hari Ibu pertama kali dimulai di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Seorang aktivis bernama Anna Jarvis berperan penting dalam mempromosikan gagasan ini. Anna Jarvis terinspirasi oleh ibunya sendiri, yang aktif terlibat dalam gerakan perdamaian selama Perang Saudara Amerika. Setelah ibunya meninggal pada tahun 1905, Anna Jarvis memiliki tekad untuk menciptakan hari khusus yang didedikasikan untuk menghormati semua ibu.
Upaya awal Anna Jarvis muncul melalui kampanye individu dan lokakarya di mana ia mempromosikan ide Hari Ibu. Pada tanggal 10 Mei 1908, ibu-ibu di West Virginia pertama kali merayakan Hari Ibu di Grafton. Pada tahun berikutnya, Anna Jarvis bekerja keras untuk membuat Hari Ibu diakui secara nasional. Upayanya berhasil, dan pada tahun 1914, Presiden Woodrow Wilson secara resmi menetapkan Hari Ibu sebagai hari libur nasional yang jatuh pada hari kedua Minggu bulan Mei.
Namun, seiring berjalannya waktu, Anna Jarvis menjadi kecewa dengan perkembangan komersialisasi Hari Ibu. Ia merasa bahwa esensi asli perayaan tersebut telah hilang dan digantikan oleh pemasaran yang berlebihan. Jarvis bahkan mencoba menghapus Hari Ibu dari kalender libur nasional, tetapi usahanya tidak berhasil.
Sejak saat itu, Hari Ibu telah berkembang menjadi perayaan global dengan tanggal yang berbeda-beda di setiap negara. Meskipun tanggal perayaan bervariasi, tujuan umumnya tetap sama: menghormati, menghargai, dan mengakui peran penting ibu dalam membentuk keluarga dan masyarakat.
Hari Ibu adalah kesempatan untuk merenung tentang pengaruh positif ibu dalam kehidupan kita. Ibu tidak hanya memberikan kasih sayang dan perhatian tanpa syarat, tetapi juga merupakan tulang punggung keluarga yang seringkali mengorbankan kebutuhan pribadi demi kebahagiaan anak-anaknya. Hari Ibu juga menyoroti perlunya mendukung perempuan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kepemimpinan.
Meskipun Hari Ibu dirayakan secara luas, penting bagi kita untuk tidak hanya menghargai ibu pada satu hari khusus, tetapi sepanjang tahun. Saling mendukung dan menghormati peran perempuan, tidak hanya sebagai ibu tetapi juga sebagai individu yang memiliki potensi dan kontribusi unik, adalah langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Setelah mengetahui sejarah hari ibu, sudahkah kita melakukan hal terbaik untuk ibu kita?? Kira kira apa saja hal yang bisa kita lakukan saat hari ibu ini simak tips di bawah ini:
Dalam Islam, menghormati dan memuliakan ibu tidak hanya dianjurkan pada Hari Ibu, tetapi merupakan kewajiban sepanjang waktu. Beberapa cara untuk memeriahkan Hari Ibu sesuai dengan ajaran Islam antara lain:
Doa dan Dzikir
Sampaikan doa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan bagi ibu. Dzikir dan doa adalah cara untuk mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan.
Bakti dan Kepatuhan
Amalkan bakti kepada ibu sepanjang tahun dengan mendengarkan, memahami, dan melaksanakan segala yang diperintahkan oleh ibu. Kepatuhan kepada orang tua memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam.
Hadiah yang Bermakna
Berikan hadiah yang mencerminkan penghargaan dan rasa cinta, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini bisa berupa kata-kata penyemangat, waktu berkualitas bersama, atau pelayanan yang membantu ibu.
Mengenang dan Berbagi Cerita
Menceritakan kenangan indah bersama ibu, mengenang jasa-jasanya, dan berbagi cerita kebaikan ibu kepada keluarga dapat menjadi cara yang menyentuh hati.
Dalam Islam, penghormatan terhadap ibu bukanlah suatu perayaan sehari saja, melainkan kewajiban sepanjang hayat. Oleh karena itu, setiap tindakan baik dan kebaikan yang dilakukan kepada ibu merupakan ibadah yang dianugerahi pahala oleh Allah.
*Mahasiswa KPI Unhasy.