setapak jalan, perempuan yang sendiri itu berhenti;

barangkali ada kenang yang sesal ia tinggal pergi. kenangan-kenangan itu ada dalam sebuah ruang bernama rumah. rumah yang begitu renta untuk menjadi alasan ia bosan kata pulang. (Rara Zarary)

Jangankan rebah,

untuk duduk saja ia enggan

katanya tak punya alasan

padahal pemilik rumah si rambut putih dengan wajah berlipat itu telah dengan susah menghidupinya hingga akhirnya ia tumbuh menjadi pelupa, pada ibunya sendiri

jangankan melangkah,

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

menatap saja ia tak pasrah

pada sosok yang dulu telah hina sebab memperjuangkan kemuliaannya

Sebelum pergi, kembalilah sebentar

setidaknya bawa luka, darah, dan dukamu sendiri dalam perjalanan. jangan menyisakan petaka pada sisa umur perempuan tua itu hingga kau menjadi durhaka.

jika tak bisa memberi cinta, jangan sesekali menciptakan luka.

kembalilah sebentar, sebelum bumi membuat dadamu bergetar.