Tebuireng.online- Sehubungan dengan banyaknya media dan informasi yang mensimpangsiurkan hasil Halaqoh Masyayikh Nasional yang bertempat di Tebuireng, pihak Pesantren Tebuireng memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
“Banyak informasi simpang siur, maka media online Tebuireng harus memberikan informasi berita yang lebih akurat,” ungkap Ustadz Amin Zein selaku sekretaris pribadi Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, kepada tim Tebuireng Online pada Kamis (25/10/18).
Hasil putusan halaqoh penegakan khittah NU 1926 yang di adakan di Dalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng yakni :
Pertama, dzuriyyah muassis (anak cucu pendiri) Nadhalatul Ulama menegaskan dan mengingatkan kembali bahwa NU harus berdiri tegak diatas khittah 1926.
Kedua, NU tidak ada urusan dengan partai politik manapun, dan tidak berpihak kepada siapapun, termasuk dalam pilpres 2019.
Ketiga, NU memberikan kebebasan kepada warganya untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai dengam sembilan butir pedoman berpolitik warga NU.
Halaqoh ini diadakan untuk menegaskan kembali khittah NU yang belakangan ini mulai dilanggar secara terang-terangan. Kemudian dari halaqoh ini akan dibentuk komite khittah mengawal NU sampai benar-benar kembali ke khittah NU 1926.
Ia menambahkan, bahwa pertemuan itu tidak membahas dukungan politik Tebuireng menuju ke kubu mana dalam Pilpres 2019, melainkan tentang bagaimana NU bisa kembali ke Khittahnya. Tebuireng tetap konsisten untuk bersikap netral.
“Jadi nggak ada bahasan Tebuireng dukung mana. Halaqoh akan dilanjutkan bulan depan di PP. Bahrul Ulum Tambakberas”, pungkasnya.
Publisher: MSA