Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz saat memberikan sambutan dalam penutupan Ngaji Ramadan Pesantren Tebuireng, Ahad (9/4) malam. (foto: kopiireng)

Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng secara resmi menutup pengajian Ramadan tahun 1444 H pada Ahad (9/4/2023) malam, di Masjid Pondok Putra Pesantren Tebuireng. Dalam acara tersebut, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya pengajian-pengajian kitab saat bulan Ramadan berlangsung. 

“Alhamdulillah pada malam ini kita bisa berkumpul dalam rangka penutupan pengajian Ramadan. Cukup banyak pengajian di bulan Ramadan ini, dengan terdapat 25 Qori, yang di sini (pondok pusat) dan ditambah dengan Madrasah Muallimin, SMK, totalnya terdapat 37 majelis, yang dibawakan dalam bulan Ramadan,” jelas Gus Kikin.

Gus Kikin menceritakan bahwasanya Pesantren Tebuireng selalu konsisten mempertahankan pengajian dua kitab Hadits, yakni kitab Hadits Shahih Bukhari & Muslim yang merupakan warisan dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

Santri Tebuireng menghadiri acara penutupan program Ramadan.

“Di Pesantren Tebuireng pada bulan Ramadan selalu ada pengajian kilatan. Nah kilatan tersebutlah yang dahulu diasuh oleh KH. M. Hasyim Asy’ari, mulai sejak awal saat mendirikan pondok pesantren ini. Beliau di setiap Ramadan selalu mengaji Kitab Shahih Muslim dan pada tahun berikutnya ganti dengan kitab Shahih Bukhari,” imbuh Gus Kikin.

Pada masa beliau (red. Kiai Hasyim), lanjut Gus Kikin Shahih Muslim khatam selama 30 hari, Shahih Bukhari dua Ramadan khatam dan itu selalu dilakukan oleh KH. Hasyim. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Maka tradisi tersebut, alhamdulillah kita dapat menjaga tradisi itu hingga saat ini,” ungkapnya.

Selain itu KH. Abdul Hakim Mahfudz mengungkapkan bahwasanya pada bulan Ramadan Allah melipatgandakan pahala bagi hamba-hambanya yang menjalankan ibadah. 

“Ramadan sendiri adalah bulan yang mulia. Bulan di mana banyak sekali Allah akan membalas pahala-pahala bagi orang yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadan. Terlebih lagi bila di bulan Ramadan tersebut dibuat majelis-majelis keilmuan, seperti pengajian kilatan seperti ini.” tutup Pengasuh Pesantren Tebuireng itu.

Pewarta: Dimas Setyawan